Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Kadis Kesehatan Keliru, Padang Masih PPKM Level 4, Butuh 14.000 Vaksinasi agar Keluar

Kompas.com - 21/09/2021, 19:36 WIB
Rahmadhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - PPKM Level 4 di Padang, Sumatera Barat, diperpanjang hingga 4 Oktober 2021.

Artinya, dua bulan lebih Kota Padang belum juga keluar dari PPKM Level 4. 

Baca juga: Kota Padang Sudah Level 3, tapi untuk Kepastian Tunggu sampai 21 September

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, salah satu indikator agar bisa keluar dari PPKM Level 4 adalah capaian vaksinasi.

Baca juga: Setelah 12 Tahun, Sumbar Kembali Punya Terminal Bus di Padang

Adapun target vaksinasi 37 persen dari target nasional. Sedangkan Kota Padang saat ini baru 35,11 persen.

"Saat ini jumlah warga yang sudah divaksin 255.096 orang atau 35,11 persen. Sedangkan target kita 726.000 orang. Artinya kita harus memvaksin 14.000 warga lagi atau dua persen lagi agar bisa mencapai target," ujar Feri, kepada sejumlah wartawan, Selasa (21/9/2021).

Sementara, Kepala BPBD Kota Padang Barlius mengatakan, untuk penilaian yang lainnya sudah membaik.

"Seperti angka kesembuhan kita sudah bagus. Angka kasus positif Covid-19 juga sudah berkurang. Begitu juga dengan angka kematian akibat Covid-19 juga sudah ditekan. Namun kita terkena di angka vaksinasi,"ujar Barlius.

Barlius mengatakan, untuk itu pihaknya akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Kota Padang.

Salah satunya dengan menyasar 45.000 pelajar di Kota Padang.

"Pelaksanaan vaksinasi itu membutuhkan waktu banyak. Apalagi jumlah yang warga yang harus divaksin itu sebanyak 700.000 lebih. Jadi membutuhkan waktu yang banyak juga," kata dia.

 

Sempat prediksi turun level

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, Padang berpeluang keluar dari PPKM Level 4.

“Berdasarkan hasil evaluasi dari pemerintahan pusat tiga hari kemarin, Kota Padang sudah berada di Level 3. Evaluasi dilakukan oleh pemerintah pusat itu sekali seminggu. Untuk kepastian turun atau tidaknya statusnya menunggu sampai 21 September mendatang,” ujar Feri, kepada sejumlah wartawan, Rabu (15/9/2021).

Feri menjelaskan, ada beberapa indikator yang membuat Kota Padang bisa turun level.

Salah satunya laju penularan kasus positif Covid-19.

Jumlah kasus terkonfirmasi per 1.000 jumlah warga dalam sepekan.

"Kita berada di tingkat penularan dua, paling tinggi atau paling buruk itu empat. Jika merah maka berada di tingkat empat. Kemudian rawat inap di rumah sakit, kita berada di 26,98 persen. Kita berada di tingkat komunitas tiga, paling jelek itu empat,” ujar dia.

Indikator lainnya adalah tingkat kematian. Feri menyebut, tingkat kematian di Kota Padang berada di 0,51 per 100.000 penduduk dalam sepekan.

“Untuk kematian, Kota Padang berada di tingkat satu. Kemudian itu indikatornya adalah kapasitas respons. Itu dinilai dari tracing, tracking, dan treatment. Berdasarkat hasil tersebut, Kota Padang ditetapkan sudah berada di Level 3,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com