Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Selama 10 Tahun, Tukang Asah Pisau Jagal Tikam Adik Ipar hingga Tewas

Kompas.com - 21/09/2021, 17:53 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

"Saya dibawa ke Puskesmas Karang Pule, sementara istri saya di dalam rumah, saya tidak tahu kalau dia luka parah, karena saat kejadian kami tertidur dan spontan mengejar pelaku ke luar rumah, saya tahu instri saya meninggal setelah saya dibawa pulang," kata Masnun sedih.

Saat Masnun dibawa ke Puskesmas itulah warga menghubungi aparat.

Saat pelaku hendak diamankan aparat, warga emosi dan sempat menghakimi pelaku, namun tokoh masyarakat setempat menenangkan warga.

Warga awalnya tak menyadari jika Fitriah mengalami luka parah di dalam rumah, setelah keponakan Masnun bergerak untuk mengunci pintu, dilihat darah berceceran dari dalam rumah.

"Baru pada tahu istri saya terluka sangat parah, setelah pukul 04.00 wita, awalnya semua mengira hanya saya yang luka, seperti pikiran saya," kata Masnun.

Pernah mau melaporkan tapi dilarang

Anggi Aulia (22), anak kandung korban mengaku kecewa atas kejahatan pamannya, yang tega membunuh ibunya dengan cara yang sadis.

Baca juga: PPKM Ambon Turun ke Level 2, Wali Kota: Tidak Boleh Lengah

"Gara-gara ya hanya karena sampah plastik yang terbang ke pekarangan rumahnya, dia marah-marah, dia memang sering marang-marah, saya sudah beberap kali dikejar pakai pisau, tapi tidak terjadi apa-apa," kata Anggi.

Ulah sang paman yang berulang kali menyebabkan Anggi khawatir dan berusaha melaporkannya pada aparat kepolisian.

Anggi khawatir sang paman nekat melukai dirinya dan keluarganya, termasuk kejadian yang akhirnya membuatnya kehilangan sang ibu untuk selamanya.

Anggi bersikeras untuk melaporkan pada aparat, namun karena diselesaikan oleh lingkungan niat melaporkan sang paman tidak direstui keluarga lainnya.

"Saya mau melaporkannya saja, karena dia suka aneh, tiba-tiba marah, mengamuk bahkan mengejar kami pakai pisau, saya pernah dikejar mau dibunuh, tapi semua melarang saya, sekarang sudah seperti ini," kata dia kesal.

Anggi berusaha tabah, menerima kenyataan bahwa ibundanya telah pergi untuk selamanya dengan cara yang mengenaskan.

Ia tak kuasa ketika melihat jenazah ibundanya di bawa untuk dikafankan, tangisnya pecah.

Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) menerangkan bahwa aparat kepolisian telah mendapat laporan terkait kasus pembunuhan di Gubuk Mamben.

Kasus ini telah ditangani oleh Polsek Pagutan sebelum warga bertindak emosi pada pelaku.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com