Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon soal Kapal China Mondar-mandir di Laut Natuna Utara: Perkuat Alutsista

Kompas.com - 21/09/2021, 16:51 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon meminta pemerintah memperkuat alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk mempertahankan kedaulatan wilayah.

Hal itu menyusul adanya kapal-kapal China luat Natuna Utara yang masuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, baru-baru ini.

"Kalau menurut saya kita harus memperkuat alutsista, karena prinsip kita tidak boleh ada kedaulatan yang dilanggar," kata Fadli saat kunjungan kerja di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Ini Alasan Banyak Kapal Asing Bebas Mondar-mandir di Laut Natuna Utara

Pemerintah juga diminta lebih tegas untuk mempertahankan ZEE, sehingga kapal China atau negara lain tidak mengambil keuntungan dari wilayah tersebut.

"Tapi kita tahu juga kondisi kita, peralatan dan anggarannya masih kurang dalam hal mempertahankan kedaulatan. Seharusnya diperkuat," ujar Fadli.

Menurut dia kehadiran militer Indonesia di wilayah tersebut sangat penting.

"Tapi kita tahu situasi kita, terurama Bakamla sendiri tidak memiliki kapal yang mempunyai persenjataan. Walaupun kita tidak menginginkan konflik di sana," kata Fadli.

Baca juga: Nelayan Ketakutan Lihat Kapal Perang China Mondar-mandir di Laut Natuna

Selain memperkuat alutsista, lanjut Fadli, pemerintah dapat menyelesaikan persoalan itu melalui diplomasi, termasuk dalam hubungan dagang dengan China.

"Kita kan punya hubungan baik dengan China di berbagai sisi perdagangan. Itu diikutsertakan soal Laut China Selatan, jangan ganggu wilayah kedaulatan kita," ujar Fadli.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah nelayan di Kepulauan Riau, ketakutan melihat enam kapal China mondar-mandir di Laut Natuna Utara, Senin (13/9/2021).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan, di Laut Natuna Utara memang banyak kapal asing.

Ini karena wilayah Laut Natuna Utara merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal.

“Wilayah Laut Natuna Utara merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal yang melalui Selat Sunda dan Selat Malaka,” kata Wisnu, dari rilis yang diterima, Minggu (19/9/2021).

Wisnu menjelaskan, Bakamla telah mengajukan rekomendasi kebijakan dan strategi menghadapi situasi di perbatasan termasuk di Laut China Selatan ke Kemenkopolhukam.

Dalam rekomendasi Bakamla, untuk menghadapi situasi di wilayah perbatasan, diperlukan tidak saja kehadiran aparat, tetapi juga pelaku ekonomi termasuk nelayan dan kegiatan eksplorasi ESDM serta penelitian.

Saat ini Bakamla tengah menyusun rencana aksi terkait rekomendasi kebijakan tersebut.

Salah satunya adalah mendorong konsep pembentukan Nelayan Nasional Indonesia yang bertujuan mendorong kehadiran pelaku ekonomi sekaligus mendukung kegiatan monitoring di wilayah penangkapan ikan di Laut Natuna Utara (LNU).

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, situasi di Laut Natuna Utara tetap aman terkendali.

Nelayan tidak perlu khawatir dan bisa tetap beraktivitas sebagaimana biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com