Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 9.000 Anak di Jombang Alami Stunting, Kasus Tertinggi Tersebar di 11 Desa

Kompas.com - 21/09/2021, 16:45 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Lebih dari 9.700 balita di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diindikasikan mengalami stunting, berdasarkan hasil penimbangan pada bulan timbang balita 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Budi Nugroho mengungkapkan, kondisi stunting pada ribuan balita di Kabupaten Jombang, terjadi akibat kurang gizi maupun kesalahan pola asuh.

Baca juga: Ironi Warga Blora, Ada Pabrik Pengolahan Superfood Kelor, tapi Angka Stunting Tinggi

Pada 2021, lebih dari 85.000 anak balita menjalani sasaran timbang, di mana 9.700 di antaranya diindikasikan terancam mengalami atau sedang mengalami stunting.

Menurut Budi, kasus stunting di Kabupaten Jombang masih terbilang tinggi, meski persentase kasusnya dibawah 15 persen.

Pemkab Jombang, jelas dia, terus melakukan berbagai upaya komprehensif dan terintergrasi agar kasus stunting terus berkurang.

"Angka (kasus stunting) kita cukup tinggi, 13,1 persen. Ini perlu mendapatkan perhatian serius karena menyangkut persoalan investasi ke depan menyangkut sumber daya manusia," kata Budi, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Capai 67 Persen, Bupati Jombang: Hari Minggu Kita Sisir Tempat Perbelanjaan

 

Menurun

Budi menjelaskan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, perkembangan kasus stunting di Kabupaten Jombang pada 2021 terus menurun.

Pada 2020, persentase kasus stunting sebesar 16,9 persen, sebanyak 17,9 persen pada 2019, serta sebesar 20,1 persen pada 2018.

Pada tahun ini, lanjut Budi, pihaknya menetapkan lokus penanganan kasus stunting di 11 desa yang memiliki catatan kasus tertinggi pada 2020.

"Intervensinya pada pemenuhan gizi dan perbaikan pola asuh, juga mempersiapkan remaja sebelum pranikah," ujar dia.

Baca juga: Heboh, Pria Tendang dan Pukul Kades di Jombang, Ini Ceritanya

Adapun kesebelas desa yang menjadi lokus penanganan stunting di Kabupaten Jombang pada 2021, yakni Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Desa Gadingmangu Kecamatan Perak, serta Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito.

Kemudian, Desa Perak, Kecamatan Diwek, Desa Rejoslamet Kecamatan Mojowarno, serta Desa Pakel Kecamatan Bareng dan Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan.

Berikutnya, Desa Kalikejambon, Kecamatan Tembelang, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, serta Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto, dan Desa Darurejo Kecamatan Plandaan.

Baca juga: Kabupaten Pakpak Bharat Darurat Stunting, Bayi-bayi yang Lahir Beratnya Kurang dari 2,5 Kg

Dari 11 desa tersebut, Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, pada 2020 mencatatakan kasus tertinggi sebesar 41,20 persen dari 220 lebih balita di desa itu yang menjadi sasaran timbang.

Untuk diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com