PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyinggung dana APBD Kota Pematangsiantar yang masih mengendap di bank.
Edy mengatakan, dari data rekapitulasi Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Belanja Daerah per 1 Januari-15 September 2021, APBD yang digunakan Pemkot Pematangsiantar baru mencapai 47,68 persen.
Baca juga: APBD Nias Mengendap Rp 466 M di Bank sampai Diingatkan Jokowi, Ini Jawaban Bupati
Padahal seharusnya LRA sudah 60,70 persen.
Baca juga: Ditegur Jokowi, Bobby Nasution Akui APBD Medan Mengendap di Bank, tapi Bantah Nilainya Rp 1,8 T
Dia meminta Forkompinda agar saling berkoordinasi untuk mempercepat merealisasikan anggaran tersebut.
Baca juga: Daftar 16 Daerah di Sumut dengan APBD Masih Mengendap di Bank, Tertinggi Medan Rp 1,8 Triliun
"Di situasi Covid-19 ini uang perlu beredar, tapi nyatanya kalian simpan di bank. Bank yang kaya, rakyat yang butuh uang," ucap Edy saat memberikan pemaparan di pendopo Rumah Dinas Wali Kota di Jalan MH Sitorus, dalam agenda kunjungan kerja, Selasa (21/9/2021) siang.
Baca juga: Profil Edy Rahmayadi
Edy menjelaskan, tahun penggunaan anggaran hampir selesai. Untuk itu dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021 Kota Pematangsiantar nantinya agar segera diselesaikan.
"Jadi nanti disegerakan Pak Wali kota dan Pak DPRD. P APBD nanti diketok, segera dikerjakan. Tapi jangan (anggaran untuk) Bimtek, rakyat tak butuh itu. Pak DPRD tolong ya," ucapnya.
Terkait APBD yang masih mengendap di bank, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemkot Pematangsiantar Zubaidi mengatakan, sejumlah pekerjaan fisik di Kota Pematangsiantar sedang berjalan.
Sementara, Senin (20/9) kemarin Pemkot Pematangsiantar dan DPRD mulai menggelar rapat paripurna rancangan APBD-P 2021.
"Itu sedang dikerjakan, tapi ini kan menunggu anggaran dicairkan," ucapnya saat ditemui usai kunjungan Gubernur Sumut.
Sebelumnya diberitakan, Kota Pematangsiantar masuk dalam daftar 16 daerah di provinsi Sumut yang masih menyimpan APBD di bank.
Hal itu menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden kemudian memperlihatkan 16 daerah di Sumut yang masih menyimpan uang di bank.
Dari data yang disampaikan Jokowi, APBD Pematangsiantar yang masih tersimpan di bank jumlahnya mencapai Rp 240 miliar.
Wakil Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Pematangsiantar, M Hamam Sholeh mengatakan, uang tersimpan di bank diakibatkan beberapa faktor.
Di antaranya karena dua kali refocusing anggaran.
Kata Hamam, selain refocusing, PPKM level 4 di Kota Pematangsiantar turut menjadi kendala realisasi penggunaan anggaran tersebut.
Ia juga mengakui kinerja sejumlah OPD lambat sehingga anggaran tidak dicairkan. Pihaknya pun berupaya mempercepat realisasi penggunaan dana.
"Itu sekarang yang kita lakukan, menggenjot OPD agar segera merealisasikan kegiatan mereka dan mencairkan anggarannya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.