Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 240 Miliar APBD Pematangsiantar Mengendap, Edy Rahmayadi: Rakyat Butuh, tapi Bank yang Kaya

Kompas.com - 21/09/2021, 14:28 WIB
Teguh Pribadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyinggung dana APBD Kota Pematangsiantar yang masih mengendap di bank. 

Edy mengatakan, dari data rekapitulasi Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Belanja Daerah per 1 Januari-15 September 2021, APBD yang digunakan Pemkot Pematangsiantar baru mencapai 47,68 persen.

Baca juga: APBD Nias Mengendap Rp 466 M di Bank sampai Diingatkan Jokowi, Ini Jawaban Bupati

Padahal seharusnya LRA sudah 60,70 persen.

Baca juga: Ditegur Jokowi, Bobby Nasution Akui APBD Medan Mengendap di Bank, tapi Bantah Nilainya Rp 1,8 T

 

Dia meminta Forkompinda agar saling berkoordinasi untuk mempercepat merealisasikan anggaran tersebut.

Baca juga: Daftar 16 Daerah di Sumut dengan APBD Masih Mengendap di Bank, Tertinggi Medan Rp 1,8 Triliun

"Di situasi Covid-19 ini uang perlu beredar, tapi nyatanya kalian simpan di bank. Bank yang kaya, rakyat yang butuh uang," ucap Edy saat memberikan pemaparan di pendopo Rumah Dinas Wali Kota di Jalan MH Sitorus, dalam agenda kunjungan kerja, Selasa (21/9/2021) siang.

Baca juga: Profil Edy Rahmayadi

Edy menjelaskan, tahun penggunaan anggaran hampir selesai. Untuk itu dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021 Kota Pematangsiantar nantinya agar segera diselesaikan. 

"Jadi nanti disegerakan Pak Wali kota dan Pak DPRD. P APBD nanti diketok, segera dikerjakan. Tapi jangan (anggaran untuk) Bimtek, rakyat tak butuh itu. Pak DPRD tolong ya," ucapnya.

Terkait APBD yang masih mengendap di bank, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemkot Pematangsiantar Zubaidi mengatakan, sejumlah pekerjaan fisik di Kota Pematangsiantar sedang berjalan.

Sementara, Senin (20/9) kemarin Pemkot Pematangsiantar dan DPRD mulai menggelar rapat paripurna rancangan  APBD-P 2021.

"Itu sedang dikerjakan, tapi ini kan menunggu anggaran dicairkan," ucapnya saat ditemui usai kunjungan Gubernur Sumut.

Sebelumnya diberitakan, Kota Pematangsiantar masuk dalam daftar 16 daerah di provinsi Sumut yang masih menyimpan APBD di bank.

 

Hal itu menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden kemudian memperlihatkan 16 daerah di Sumut yang masih menyimpan uang di bank.

Dari data yang disampaikan Jokowi, APBD Pematangsiantar yang masih tersimpan di bank jumlahnya mencapai Rp 240 miliar.

Wakil Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot  Pematangsiantar, M Hamam Sholeh mengatakan, uang tersimpan di bank diakibatkan beberapa faktor.

Di antaranya karena dua kali refocusing anggaran. 

Kata Hamam, selain refocusing, PPKM level 4 di Kota Pematangsiantar turut menjadi kendala realisasi penggunaan anggaran tersebut. 

Ia juga mengakui kinerja sejumlah OPD lambat sehingga anggaran tidak dicairkan. Pihaknya pun berupaya mempercepat realisasi penggunaan dana.

"Itu sekarang yang kita lakukan, menggenjot OPD agar segera merealisasikan kegiatan mereka dan mencairkan anggarannya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com