Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Disemayamkan Sampai Puluhan Tahun (2)

Kompas.com - 21/09/2021, 11:04 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

Ratapan tersebut dimaknai sebagai ekspresi turut berduka dari kelompok undangan yang datang pada saat itu.

"Saat perwakilan rombongan selesai menangis, mereka beranjak ke tempat yang sudah ditentukan untuk mengikuti upacara selanjutnya," jelas Yudi.

Baca juga: Agen Tiket di Pelabuhan Nusantara Parepare Ikut Terdampak Gangguan Jaringan Internet

Pada saat seluruh rombongan undangan sudah melayat, keluarga melakukan ritual Pawondungu (makan untuk persiapan bagi jenazah agar dapat dikuatkan).

Pada saat itu, satu ternak anak kerbau disembelih dan diambil hatinya untuk disajikan sebagai makan persiapan bagi jenazah sebelum dikuburkan.

Kemudian, peti jenazah dibawa keluar dari rumah menuju ke tempat penguburan (Papapurungu).

Pada saat jenazah dibawa ke pendopo bagian depan rumah, gong dan tambur dibunyikan dengan irama cepat sebagai tanda penguburan segera dilaksanakan.

Selesai pemakaman, seorang juru bicara (jubir) dari keluarga berduka akan naik di tempat yang lebih tinggi dan menyampaikan kata sambutan serta pengumuman.

Baca juga: Gara-gara Pohon Kelapa Ditebang, Adik Aniaya Kakak Kandungnya hingga Tewas

"Kata-katanya demikian, 'masih banyak yang harus kita bicarakan, masih ada yang perlu dituntaskan. Oleh karena itu, semuanya diminta untuk kembali lagi ke tempat duduk semula'," ungkap Yudi.

Sejumlah keluarga inti yang sedang berduka akan menerima tamu masing-masing satu rombongan atau kelompok.

Keluarga yang menerima kelompok tamu tersebut akan menyembelih satu hingga dua ternak babi atau sapi untuk dimakan bersama. Setelah itu, semua undangan akan bubar dan kembali ke rumah masing-masing.

Keluarga berduka akan memberikan ternak babi kepada kelompok atau rombongan dengan pangkat anak mantu. Sementara untuk rombongan undangan dengan pangkat paman akan diberikan ternak kuda.

Penyelesaian Upacara Kematian

Upacara Palundungu merupakan bagian yang terakhir, yaitu arwah dari orang yang telah dikuburkan tersebut dihantar ke alam baka.

Pada saat itu, keluarga berduka melakukan ritual hamayang atau hamayangu (sembahyang) yang dipimpin oleh wunang hamayang atau ratu (tokoh spiritual) dengan media berupa hati ayam, babi atau kerbau.

Setelah digelar ritual Palundungu, arwah tersebut berangkat bersama dengan arwah leluhur lainnya ke negeri Marapu.

Baca juga: Kapal Sirimau Dialihkan untuk Tempat Isolasi, Pedagang NTT Mengeluh Tak Bisa Pasarkan Bawang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com