Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Anjing Diselamatkan dari Penjagalan di Bantul

Kompas.com - 21/09/2021, 06:06 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polisi dan kelompok pencinta hewan menyelamatkan belasan anjing dari tempat penjagalan di Kapanewon Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Belasan hewan itu akan dijagal dan dijual dagingnya.

Kepala Kepolisian Sektor Pundong AKP Yosephine Iswantari menyampaikan penemuan lokasi jagal anjing berawal postingan di media sosial pada Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Memprihatinkan, Kondisi Puluhan Anjing yang Diselundupkan untuk Dikonsumsi, Ada yang Hamil dan Tumor

Instagram @rrdcjogja meminta tolong tentang adanya tempat penjagalan anjing di Kapanewon Pundong.

"Kita kan tahu dari medsos dan dari Polsek ke sana, lidik dan ternyata betul. Jadi itu tempatnya di Pedukuhan Piring, Kalurahan Srihardono," kata Yosephine saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (20/9/2021).

Dijelaskan, dari penelusuran lokasi tersebut memang menjadi tempat penjualan daging anjing yang dikelola oleh seorang pria berinisial B.

Polisi bersama Ron Ron Dog Care (RRDC) Jogja mendatangi lokasi.

Sampai di lokasi ada 11 ekor usia remaja dan tujuh ekor anak anjing.

Baca juga: Puluhan Anjing Selamat dari Penyelundupan untuk Dikonsumsi, Victor: Mau Dimakan Keadaan Hamil, Tidak Ada Otaknya

Saat itu perwakilan dari RRDC meminta untuk B tidak menjual daging anjing. Namun saat itu, B meminta agar ada solusi.

Akhirnya disepakati,  B menyerahkan belasan ekor anjing yang hendak dijagalnya.

"Solusinya diganti Rp 25 ribu per kilogram dan Pak B janji akan berjualan hewan-hewan peliharaan, tidak akan jualan anjing tadi," kata Yosephine.

Anggota RRDC Yogya Victor indrabuana menyampaikan, pihaknya meminta bantuan kepolisian untuk memediasi dengan pemilik rumah jagal.

Saat di lokasi belasan anjing kondisinya mengenaskan. Tubuh anjing terbungkus dan kepala di luar karung.

"Sebagian anjing, mulutnya diikat tali. Hasilnya satu anjing dewasa yang sudah lemas, katanya sudah empat hari diikat mulutnya tidak makan," ucap Victor.

Baca juga: Anjing Ditembak dengan Senapan Angin hingga Mati, Aktivis Hewan: Pelaku Bisa Dipidana

Dikatakannya proses negosisasi tak berlangsung lama. Pihaknya juga memberikan pengertian kepada penjagal yang sudah menekuni profesinya sejak 1990. Akhirnya disepakati dan menyerahkan anjing.

"Supaya tidak lagi menjagal anjing. Daging yang diperjualbelikan harus sesuai undang-undang, termasuk kesehatan hewan," kata Victor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com