KOMPAS.com - Warga di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, dihebohkan dengan kejadian air saluran irigasi di daerahnya tiba-tiba berwarna merah.
Peristiwa ini berlangsung pada Kamis (16/9/2021).
Kasus dugaan pencemaran air ini kemudian ditangani oleh polisi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, sebanyak enam orang saksi sudah diperiksa polisi.
Para saksi tersebut merupakan warga sekitar maupun orang yang melihat aliran air saluran irigasi berubah menjadi merah.
"Saat ini mereka masih kita periksa secara intensif," ujarnya, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Air Saluran Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guruh menuturkan, polisi telah mengantongi identitas seseorang terkait kasus tersebut.
Orang itu diduga membuang limbah yang mencemari saluran irigasi desa.
"Saat ini sudah mengerucut ke salah satu terduga tapi belum bisa kita sebutkan karena guna kepentingan penyelidikan kita," ucapnya.
Polisi menduga air irigasi berubah warna menjadi merah disebabkan adanya pencemaran air oleh bahan kimia.
Sebelumnya, polisi sudah mengambil sampel dari lokasi berupa kapas yang ada bekas limbah dan tanah dari saluran irigasi.
Sampel dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Semarang untuk dilakukan pengujian.
Guruh menuturkan, mengenai hasilnya, polisi menunggu hasil pengecekan.
"Untuk lebih jelasnya itu nanti hasil labfor. Nanti hasil labfor akan terlihat jenis bahan yang dibuang itu apa. Itu nanti penjelasan dari hasil labfor," ungkapnya.
Baca juga: Air Irigasi Jadi Merah karena Pembuangan Limbah, 6 Orang Diperiksa
Kepala Desa Ngreden Sunarto menjelaskan, warga memanfaatkan saluran irigasi itu untuk mengairi persawahan.
Saluran irigasi yang terletak di antara Desa Bulan dan Desa Ngreden tersebut sumber airnya berasal dari kawasan Cokro.
Menurut Sunarto, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di daerahnya.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembuang Limbah di Saluran Irigasi Klaten
Kejadian itu berlangung selama 30 menit pada Kamis sore.
"Cuma sebentar 30 menit sudah hilang warna merahnya. Kejadiannya kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 15.30 WIB sudah jernih lagi airnya," bebernya, Jumat (17/9/2021).
Kata Sunarto, seorang petani sempat melihat ada mobil boks yang mencuci di saluran irigasi.
"Mungkin dari pabrik tekstil atau apa tidak tahu. Mobil boks dari luar daerah," sebutnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.