Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Festival Padi di Banyuwangi, Tampilkan Cara Menanan Padi Tradisional dan Modern

Kompas.com - 20/09/2021, 19:19 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia.

Kabupaten di ujung timur Jawa ini bahkan dijuluki lumbung padi nasional.

Banyuwangi selalu surplus 300.000 ton beras setiap tahunnya.

Baca juga: Wisata Alam Sendang Seruni di Banyuwangi, Dialiri 7 Sumber Mata Air

Untuk mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), Banyuwangi menggelar Festival Padi di Dusun Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (20/2021).

Festival ini digelar di atas lahan pertanian seluas tiga hektar yang berada di lereng Gunung Ijen.

Festival ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

”Banyuwangi sudah dikenal sebagai salah satu lumbung padi. Festival Padi ini menanamkan semangat kepada kami,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangan tertulis, Senin.

Ipuk mengapresiasi Desa Banjar yang telah memiliki peraturan desa yang mengatur pemanfaatan lahan efektif di areal pertanian maupun perkebunan.

Berdasarkan perdes setempat, kawasan pertanian di desa yang bisa digunakan untuk lahan efektif (bangunan tertutup) hanya 1 persen dari lahan yang ada, sementara di kawasan perkebunan, maksimal 5 persen dari lahan yang ada.

Ia berharap Perdes itu membuat kawasan Desa Banjar tetap terjaga.

Baca juga: Didemo Ratusan Sopir untuk Tertibkan Truk Odol, Pemkab Banyuwangi Janjikan Perbup

Lahan pertanian di area itu pun disulap menjadi arena festival yang menarik.

Di lahan itu, ditunjukkan rangkaian proses dan menanam padi secara tradisional maupun modern.

Masyarakat diperlihatkan bagaimana petani membajak sawahnya secara manual menggunakan kerbau, maupun secara modern menggunakan mesin traktor. Termasuk cara memanen padi.

"Festival padi adalah cara kita memberikan dukungan di sektor pertanian. Sektor pertanian adalah penyumbang perekonomian Banyuwangi terbesar saat ini, dengan kontribusinya sekitar 30 persen,” kata Ipuk.

Baca juga: Bank Sampah di Banyuwangi Olah Limbah Masker Jadi Pot Bunga

Ilustrasi tanaman padi.freepik.com/jcomp Ilustrasi tanaman padi.
Menariknya, di sekeliling pematang sawah juga ditanami bunga yang tergolong refugia yang berfungsi mengalihkan perhatian hama dan serangga.

Walhasil, hamparan sawah di kawasan itu terlihat berwarna warni, campuran warna hijau padi dan aneka bunga.

Di kawasan tersebut, juga dilengkapi jogging track. Selama ini Desa Banjar dikenal sebagai lokasi penggemar sepeda dan kerap menjadi spot foto.

“Dengan dipermak sedikit dan ditambahi jogging track, bisa lebih banyak dikunjungi masyarakat yang ujungnya bermanfaat ekonomi bagi warga setempat,” ujar Ipuk.

Baca juga: Perjuangan Jumali, Kakek Penjual Gedek Bambu di Banyuwangi, Istri Sakit dan Dagangan Sulit Laku

Tak hanya menyajikan beragam proses dan budaya menaman padi, festival ini juga menghadirkan ritual adat masyarakat agraris di Banyuwangi.

Mulai tari Dewi Sri, tradisi kebo-keboan, hingga tari Gandrung Galengan (pematang sawah).

Aksi para penari gandrung yang menari di sepanjang pematang sawah berhasil memukau para pengunjung yang hadir.

Berlatar hamparan sawah terasering yang hijau, ratusan penari Gandrung dalam balutan busana merah menyala menampilkan keindahan gerak tari.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, festival ini memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya milenial, bagaimana cara budidaya padi secara benar.

“Ini bentuk konsistensi kami menyiapkan lahan padi di Banyuwangi. Kami juga ingin mempertahankan prestasi Banyuwangi sebagai salah satu lumbung padi nasional,” kata Arief.

Baca juga: Sandiaga Uno Didoakan Jadi Presiden Setelah Borong Jualan Pedagang di Banyuwangi

Ditambahkannya, kawasan yang cantik ini akan dikelola lebih lanjut oleh warga desa setempat.

Dinas Pertanian dan Pangan akan terus melakukan pendampingan, khususnya terkait pertanian organik.

“Kami harapkan kawasan ini bisa menjadi embrio destinasi wisata baru di Banyuwangi. Kita ingin menjadikan Desa Banjar sebagai destinasi wisata pertanian organik,” tambah Arief.

Arief menyebutkan, luasan tanam padi di Banyuwangi hingga 30 Agustus 2021 telah terealisasi 118.419 hektar dari target awal seluas 114.332 hektar.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan, pada 2020, Banyuwangi menghasilkan 794.114 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 498.307 ton beras.

Adapun tingkat konsumsi beras sebesar 165.410 ton. Sehingga pada 2020 terdapat surplus 332.895 ton beras.

Memasuki masa Januari-Maret 2021, data Dinas Pertanian dan Pangan menyebutkan, produksi GKG Banyuwangi sebesar 158.892 ton atau setara 99.705 ton beras.

Adapun tingkat konsumsi Januari-Maret 2021 sebesar 41.415 ton, sehingga terdapat surplus 58.290 ton beras. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com