BALI, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thorir bercerita soal adanya pro dan kontra saat turun ke lapangan selama penangganan Covid-19.
Sebab, ia dinilai sering mencuri tugas dan fungsi kementerian lain.
"Kadang-kadang saya tidak enak ketika saya turun, ada yang pro ada yang kontra, kontra-nya seakan-akan saya mengambil tupoksi kementerian lain," kata Erick dalam diskusi bersama Komunitas Kreatif se Bali di Terminal Pelindo III Pelabuhan Benoa, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Bidik 6.000 WNI yang Berobat ke Luar Negeri, Erick Thorir akan Kembangkan Wisata Kesehatan di Bali
Kementerian BUMN sendiri merupakan organisasi pemerintah yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) melaksanakan pembinaan terhadap Perusahaan Negara/Badan Usaha Milik Negara.
Salah satu tugasnya yakni memaparkan program-program yang sesuai dengan BUMN.
Erick mencontohkan proyek reklamasi Pelabuhan Benoa yang mulai digarap tahun 2019 lalu.
Pelabuhan Benoa merupakan anak usaha BUMN namun dikelola oleh Kementerian Perhubungan untuk dibangun pelabuhan standar internasional.
Selain itu, proyek tersebut juga melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangun destinasi wisata superhub di Bali.
"Memang bersentuhan kepada Perhubungan, bersentuhan juga kepada pariwisata, karena memang Pelindo, itu berhubungan dengan konteks daripada beberapa usaha ini," tutur Erick.
Baca juga: Bali Jadi Tuan Rumah G20, Erick Thohir Minta Pemda Tak Lengah Tangani Covid-19
Selain proyek itu, Erick juga mencontohkan keterlibatan Kementerian BUMN di bidang kesehatan.
Menurutnya, masih ada beberapa pihak yang tidak setuju Kementerian BUMN dilibatkan mencari atau memproduksi vaksinasi Covid-19.
Padahal, lanjut dia, Bio Farma adalah anak usaha BUMN.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Level 4 di 10 Kabupaten/Kota Luar Jawa–Bali Sampai 4 Oktober
Meski begitu, Erick mengaku berlapang dada dengan pro dan kontra tersebut.
Ia berharap seluruh instansi sadar, BUMN adalah penggerak ekonomi Indonesia.
"Suka tidak suka, BUMN ini sepertiga daripada lokomotif ekonomi Indonesia. 10 Tahun terakhir, BUMN berkontribusi Rp 3.295 triliun berupa pajak, dividen kepada negara. Yang memang dipakai untuk program pemerintah, untuk juga program membantu rakyatnya," pungkas Erick.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.