LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB akan menjadi rumah sakit (RS) rujukan dalam penyelenggaraan World Superbike (WSBK) pada bulan November dan MotoGP pada bulan Maret 2022 mendatang.
RSUP tersebut kini akan segera membangun helipad.
Direktur RSUP NTB, dr Herman Mahaputra menyampaikan, mulai hari Minggu (19/9/2021) pihak RSUP telah memulai pembangunan helipad.
"Segala persiapan terkait kebutuhan Super Bike, akan diambil oleh RSUP termasuk landasan Helipad, yang Insya Allah pelaksanaannya mulai hari ini," ungkap Herman usai apel gabungan Tim Vaksinator Dalam Rangka Percepatan laju vaksinasi Daerah pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Kantor Bupati Lombok Tengah, Minggu (19/9/2021)
Baca juga: Jelang WSBK, 150 Tim Vaksinator Diterjunkan untuk Percepat Vaksinasi di Lombok Tengah
Datangkan helikopter untuk angkut pembalap
Jack, sapaan akrab Direktur RSUP NTB itu menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak swasta maupun pemerintah untuk mendatangkan helikopter.
Helikopter tersebut akan digunakan untuk mengangkut pembalap jika terjadi insiden berat yang tidak bisa ditangani di medical center sirkuit.
"Pakai dua helikopter ya, mungkin nanti ada dari pihak swasta dari Bali Air, Mabes maupun dari Basarnas, nanti kita akan koordinasi lagi," kata Jack.
Jack menyampaikan, penganggaran pengadaan helikopter tersebut, telah dikoordinasikan bersama Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dia berharap, pihak terkait bisa memberikan respons cepat, mengingat WSBK tidak lebih dari dua bulan lagi.
Baca juga: Mengenal Gendang Beleq, Musik Tradisional Lombok, Dulu Dipakai untuk Menyambut Pasukan Perang
Sebelumnya Sekda Provinsi NTB L Gita Ariadi meminta pemerintah pusat untuk dapat melakukan dropping vaksin ke Lombok Tengah sebesar 1,3 juta vaksin.
Hal itu merupakan angka target vaksinasi sebanyak 70 persen dari warga yang layak vaksin.
"Karena kita akan menghadapi WSBK dan MotoGP, kami pemerintah Provinsi dan Kabupaten, Khususnya Lombok Tengah, Full Support kepada Kapolda dan Danrem, sekitar 1,3 juta vaksin kita butuhkan," kata Gita.
Baca juga: Menyingkap Pesona Mandalika, Surga Tersembunyi di Pulau Lombok
"Tidak ada yang harus tertahan (vaksin), digunakan digelontorkan kemudian terlaporkan, kemudian kita segera mendapatkan support dengan target tenggat waktu 5 Oktober 2021," lanjut Gita.
Diketahui capaian vaksinasi di Lombok Tengah masih di angka 19,14 persen dari total penduduk yang layak menerima vaksin berjumlah 891.558, artinya jumlah penduduk Loteng yang sudah divaksinasi baru 107.751 warga.
Sementara target warga yang harus tervaksinasi di Lombok Tengah untuk mencapai target 70 persen vaksinasi yang disyaratkan pemerintah pusat sebanyak 767.700 warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.