Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Mayat “Mr X” di Kulon Progo, Pengungkapan Identitas Masih Terkendala, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 20/09/2021, 15:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Mayat pria tanpa identitas ditemukan di Sungai Serang, Pedukuhan Bendungan Kidul, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jasad itu ditemukan oleh seorang pemancing pada Minggu (19/9/2021). Kondisi jenazah penuh luka.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan, pengungkapan identitas Mr X ini masih mengalami hambatan.

Pasalnya, alat Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (Mambis) atau alat pemeriksa sidik jari belum memunculkan data korban.

“Diduga, korban belum ber-E-KTP,” ujarnya, Minggu.

Baca juga: Pemancing Temukan Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Serang, Kulon Progo

Jeffry menambahkan, berdasarkan hasil visum mengungkap bahwa Mr X ini memiliki postur gemuk, tinggi badan 155 sentimeter. Usia diperkirakan 25-30 tahun.

Di tubuh mayat pria ini ditemukan luka lebam dan luka akibat sayatan benda tajam.

“Hasil pemeriksaan visum dari dokter jaga RSUD Wates, bahwa korban (menunjukkan) ada tanda-tanda kekerasan pada diri korban,” ucap Jeffry.

Dia menerangkan, polisi masih menyelidiki kasus ini. Mayat pria tersebut dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta untuk diotopsi.

Baca juga: Mayat Penuh Luku Ditemukan Mengapung di Sungai Serang Kulon Progo

 

Kronologi penemuan mayat

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Mayat pria tanpa identitas ini ditemukan oleh pemancing pada Minggu sekitar pukul 16.45 WIB.

Jenazah itu ditemukan dalam kondisi mengapung di air dan dalam posisi tengkurap.

Polisi dan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo lantas mengevakuasi jasad tersebut.

Baca juga: Penemuan Mayat dalam Gudang Baju di Banjarmasin, Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan

Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga menuturkan, proses evakuasi sangat sulit karena posisi mayat berada di pinggir sungai yang bertebing dan dalam.

“Cukup sulit tapi berhasil evakuasi. Kami bawa maut ke RSUD Wates, mayat berjenis (kelamin) laki-laki,” ungkapnya.

Jeffry menerangkan, mayat pria tanpa identitas itu meninggal kurang lebih 24 jam sampai 48 jam.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com