Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Probolinggo Demo di Kejari, Tuntut Kasus PRIM Ditindaklanjuti

Kompas.com - 20/09/2021, 14:07 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sekitar 30 warga Kecamatan Sukapura dan Lumbang berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo, Senin (20/9/2021).

Mereka menuntut Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo dicopot karena dugaan adanya sejumlah kasus dugaan korupsi Pemkab Probolinggo yang tidak ditindaklanjuti hingga saat ini.

Baca juga: Gunung Bromo dan 13 Obyek Wisata di Probolinggo Dibuka Besok

Pimpinan LSM Lira Samsuddin mengatakan, demo itu bertujuan menuntut agar Kejari segera mengusut kasus dugaan korupsi proyek provincial road improvement and maintanance (PRIM).

Dana PRIM senilai Rp 32 miliar berasal dari hibah Australia yang diberikan kepada Pemkab Probolinggo.

Menurut Samsuddin, PRIM merupakan proyek pembangunan sektor infrastruktur jalan dan bagian dalam pembangunan nasional. Bukan hanya pembangunan jalan baru, namun ada peningkatan dan pemeliharaan jalan nasional maupun jalan daerah baik provinsi atau kabupaten.

Samsuddin menambahkan, proyek PRIM merupakan pembangunan jalan penunjang kawasan Bromo dan dibangun sejumlah ruas jalan.

"Kami menemukan dugaan ada tindak pidana korupsi dalam proyek PRIM ini dan dugaan intervensi kepada kejari setempat. Kami menemukan ada tiga pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Pemkab Probolinggo," jelas Samsuddin.

Pelanggaran itu, kata Samsuddin, adalah aksi melawan hukum oleh Bupati Probolinggo non-aktif, Puput Tantriana Sari terkait PRIM Dinas PUPR.

Kedua, dalam proses lelang, awalnya ada perusahaan yang memenangkan lelang dengan nilai Rp 28,2 miliar. Namun, akhirnya digugurkan dan dialihkan ke perusahaan lainnya dengan jumlah Rp 30,2 miliar.

Dan terakhir adalah proses pengerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga mengakibatkan jalan proyek PRIM itu rusak, bahkan longsor.

"Kasus ini sudah naik pada tahun 2020 lalu namun hingga saat ini kami tidak menemukan adanya tindak lanjut dari kejari. Kami minta agar kasus ini segera dituntaskan dan masih ada puluhan kasus lainnya yang juga kami laporkan," jelas Samsuddin.

Menanggapi aksi unjuk rasa itu, Kepala Kejari Kabupaten Probolinggo, David P Duarsa menegaskan, dugaan tersebut tidak benar. Hingga saat ini kejari tetap menindaklanjuti seluruh kasus itu satu per satu.

"Kasipidsus pun juga tidak menghentikan kasus ini, justru kami semua terus menindaklanjuti kasus ini. Tidak ada yang mangkrak jadi tidak ada pencopotan Kasipidsus ini. Tidak ada intervensi dari pihak mana pun," kata David.

Baca juga: Jabatan 252 Kades Berakhir 9 September, Plt Bupati Probolinggo Segera Tunjuk Pj Kades

Ia menegaskan, Kejari Probolinggo akan terus meneruskan semua kasus ini.

Saat ini, sejumlah kasus masih dalam proses pemeriksaan forensik di lapangan yang berkaitan dengan kerugian negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com