BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait proyektil yang ditemukan warga Jalan Cinta Asih, Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, pada Minggu (19/9/2021) kemarin.
Proyektil itu ditemukan Adis, pada pagi hari ketika sedang mencuci piring dan menemukan tutup panci kaca yang pecah.
Kepala Polisi Sektor Batununggal, Iptu Muryadi mengatakan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), peluru tersebut diduga melesat secara vertikal dari atap rumah tersebut.
"(melesat) vertikal dari atas lurus, persis dari atas bukan dari samping. Posisi atap fiber plastik tak ada penghalang langsung ke bawah kena tutup panci kaca, pecah. dan proyektilnya ditemukan ada di situ," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Muryadi menyebut bahwa proyektil yang ditemukan ini merupakan peluru tajam berukuran 9 mm. Unit reserse Kriminal Polsek Batununggal telah mendatangi lokasi rumah warga ditemukannya proyektil itu.
Dikira ulah tikus
Berdasarkan penuturan saksi tak ada kejadian menonjol pada Minggu dini hari itu, pemilik rumah yang merupakan warga biasa ini hanya mendengar ada suara piring pecah. Saat itu, warga yang diketahui bernama Adis itu pun mengira suara itu hanya ulah tikus.
Paginya Adis kemudian mencuci piring dan menemukan panci kaca miliknya pecah dan menemukan proyektil tersebut.
Baca juga: Kasus-kasus Peluru Nyasar, Kenai Ibu Rumah Tangga hingga Mahasiswa
Menurut Muryadi, rumah warga ini berada di pinggir rel kereta api, tak ada bangunan tinggi di sekitar lokasi. Bahkan pemilik rumah pun mengaku tak mendengar suara lain selain pecahan piring.
"Saksi ini hanya warga atau pekerja biasa. Hasil inafis TKP murni vertikal dari atas ke bawah, jadi rumahnya pinggir rel kereta bukan rumah besar, atap cuman plastik, tak ada gedung tinggi juga di dekat rumah itu," ucapnya.
Suara barang pecah terdengar pukul 2 pagi
Polisi pun berkoordinasi dengan Pindad guna mengetahui jenis proyektil itu. "Kita koordinasi kesana karena yang punya keahlian terdekat disitu kan Pindad," ucapnya.
Berdasarkan penelusuran, lokasi rumah itu berada di rumah padat penduduk, posisi belakang rumah terdapat jalur kereta, dan benteng tinggi yang merupakan tempat Balai Pelatihan Kereta Api.
Pemilik rumah Adistia Nuraeningsih mengaku tak mengetahui asal usul proyektil tersebut. ia hanya mendengar suara pecah di dapurnya sekitar pukul 02.00 WIB, sontak dirinya dan anaknya terbangun namun tak mengecek asal suara itu.
"Disangka tikus, didiemin," kata Adis.
Paginya, ia mengecek asal suara itu dan heran ketika menemukan tutup panci kaca yang pecah dan atapnya yang bolong.
"Wajan juga bolong, nah di saluran itu saya nemu peluru. Saya langsung lapor orangtua dan perangkat RW," kata Adis.
Kejadian ini merupakan pertama kali dialaminya, Adis mengaku tinggal bersama suami dan anaknya yang masih bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.