Ayah Leani terkenal ahli obati patah tulang
Ia mengaku sudah banyak pasien yang sembuh setelah diobatinya. Pasien yang diobatinya berasal dari berbagai daerah.
"Bukannya saya pamer ya, kalau dihitung sudah ada ratusan orang yang patah tulang saya obati dan sembuh. Selain Leani, anak saya yang kedelapan dan yang ketiga pernah patah tulang tangan juga, saya yang obati dan sembuh. Tapi, kesembuhan itu kan atas izin dari Tuhan Yang Maha Esa," tutur Mujiran.
Jadi, selain bekerja menderes karet, Mujiran juga mendapat penghasilan dari mengobati orang patah tulang.
"Kebun karet saya lebih kurang satu hektar, itu di samping rumah. Kalau penghasilan, ya tergantung harga karet. Saya panen sekali dalam sepuluh hari," tambahnya.
Baca juga: Leani Ratri Oktila, Peraih Emas Paralimpiade, Hadiahkan Raket untuk Jokowi
Kehidupan Leani, pernah kuliah, sudah menikah
Mujiran juga menyebutkan, Leani merupakan alumni Universitas Negeri Padang di Sumatera Barat. Saat kuliah ambil jurusan olahraga.
Leani juga sudah menikah dengan lelaki pujaan hatinya bernama Badulata pada tahun 2016.
Suami Leani bekerja sebagai seorang sekuriti di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Mereka berdua tinggal di Kota Pekanbaru.
"Mereka belum dikaruniai anak. Mungkin karena jarang ketemu sama suaminya. Mungkin belum rezeki juga. Karena Atri kan sibuk di Pelatnas di Solo. Kami saja jarang jumpa. Terakhir dia pulang Desember 2020, waktu itu saya operasi tumor di kaki kiri," kata Mujiran.
Ayah Leani ingin keberhasilan Leani jadi motivasi anak-anak lain di Riau
Perjuangan Leani pun berbuah manis. Sejak menjadi atlet parabadminton, sudah banyak prestasi yang didapatkan.
Sebelum meraih dua medali emas dan satu medali perak pada Paralimpiade Tokyo, Leani juga sudah pernah meraih banyak medali emas, perak maupun perungggu di tingkat internasional.
"Kami sangat bangga pada Atri. Harapan kami padanya, tetaplah jadi atlet yang berprestasi dan rendah hati. Kami juga berharap, keberhasilan Atri jadi motivasi bagi anak-anak lainnya, khususnya di Kabupaten Kampar," pungkas Mujiran.
Perjuangan Leani di Paralimpiade Tokyo 2020
Untuk diketahui, Leani Ratri Oktila berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga parabadminton.
Dalam pertandingan final ganda putri SL3-SU5 yang berlangsung di Yoyogi National Stadium Tokyo, Leani-Khalimatus menang atas pasangan Tiongkok, Cheng Hefang-Ma Huihui. Mereka menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-12.
Kemudian, pada pertandingan final nomor ganda campuran SL3-SU5 di tempat yang sama, Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto berhasil mengalahkan wakil Prancis Lucas Mazur-Faustine Noel.
Pasangan Indonesia tersebut harus bekerja keras sebelum memastikan medali emas dengan skor dua kosong langsung, 23-21, 21-17.
Saat bertanding di final tunggal putri SL4, Leani harus puas dengan medali perak dan merelakan medali emas ke tangan Cheng He Fang dari China.
Leani kalah tipis dengan skor 19-21 di gim pertama. Di gim kedua, ia mulai bangkit dan bermain lebih tenang sehingga bisa memenangkan game ini dengan skor 21-17.
Lalu, di gim ketiga Leani Ratri-Cheng He Fang saling kejar-mengejar skor. Sampai akhirnya, perjuangan Leani untuk menambah emas harus pupus dan harus merelakannya ke tangan Cheng He Fang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.