Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sampah di Banyuwangi Olah Limbah Masker Jadi Pot Bunga

Kompas.com - 19/09/2021, 21:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Selama pandemi masker bekas menjadi salah satu limbah yang cukup mendominasi di masyarakat.

Tak jarang masker bekas itu berakhir di tempat pembuangan dan tercecer di jalan.

Bahkan, jika tidak dikelola dengan baik, ada saja pihak yang tak bertanggung jawab mendaur ulang masker itu untuk kemudian dijual kembali.

Berdasarkan hal itu, Bank Sampah Banyuwangi mencoba melakukan upaya preventif. Dengan cara mengubah limbah masker menjadi produk yang memiliki nilai guna.

Salah satu upaya yakni menggubahnya menjadi pot bunga nan estetik.

Baca juga: Perjuangan Jumali, Kakek Penjual Gedek Bambu di Banyuwangi, Istri Sakit dan Dagangan Sulit Laku

"Pengolahan limbah masker ini memang sudah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tujuannya untuk mengatasi banyaknya permasalahan sampah masker yang ada di masyarakat. Tentunya hanya sampah masker dari masyarakat bukan sampah masker medis," kata Koordinator Bank Sampah Banyuwangi, Agus Supriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/9/2021).

Bank sampah di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi ini sudah mengerjakan proses recycle tersebut sejak beberapa bulan lalu.

Dalam sehari, ribuan masker diolah oleh bank sampah yang berlokasi di Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi.

"Bank sampah kita ini sudah melakukan pengolahan ini sejak empat bulan lalu. Per hari yang kita terima dan kita olah itu sebanyak enam kilogram atau sekitar 2.000 masker," ujarnya.

Untuk pengolahannya, kata dia, disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengolahan limbah domestik.

 

Namun, karena masker bekas menjadi salah satu limbah yang berisiko menularkan virus ada beberapa perlakuan yang harus dilakukan.

Jadi setelah sampah dikumpulkan, sampah itu dicuci dengan disinfektan.

Baca juga: Limbah Ciu di Bengawan Solo

Selanjutnya dikeringkan dan dipotong kecil-kecil. Baru kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain untuk dijadikan pot tanaman.

"Harapannya dengan inovasi pengolahan limbah ini problem sampah masker di masyarakat sedikit bisa teratasi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com