BLITAR, KOMPAS.com - Peziarah terlihat berdatangan sejak pagi di hari pertama uji coba pembukaan Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) di Kota Blitar, Minggu (19/9/2021).
Sekitar pukul 09.30 WIB, terlihat lima bus besar dan belasan mobil pribadi berhenti di area parkir PIPP, area parkir kendaraan luar daerah yang hendak berkunjung ke Makam Bung Karno, di Kelurahan Bendogerit itu.
Becak-becak mulai terlihat lalu lalang mengantarkan peziarah dari area parkir ke Makam Bung Karno. Sementara yang lain memilih berjalan kaki sekitar 500 meter.
Sebelum memasuki area pusara Makam Bung Karno, pengunjung terlihat berfoto-foto dengan latar patung Bung Karno yang berada di depan pintu masuk Perpustakaan Nasional Bung Karno.
Sementara di depan pintu area pusara makam, puluhan pengunjung mengantre karena adanya pembatasan jumlah pengunjung.
Hingga pukul 10.00 WIB, berdasarkan catatan buku tamu pengunjung, sekitar 500 orang telah tercatat masuk atau mengantre di halaman area pusara.
"Ini antara 450 sampai 500-an yang tercatat," ujar Wahyu Turwidodo, petugas pencatatan pengunjung Makam Bung Karno.
Paseban yang ada di sudut halaman Makam pun dipenuhi pengunjung yang mengantre masuk area pusara, sementara sebagian besar lainnya menunggu di bagian lain halaman.
"Yah, ini harus menunggu antrean. Padahal kami rombongan tiga bus. Masuknya dibatasi 25 orang," ujar Wondo, peziarah asal Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Jelang Pembukaan Makam Bung Karno, Pedagang Suvenir Antusias Ikuti Tes Covid-19
Peziarah lainnya, Kaslan dari Jombang, mengeluhkan hal serupa.
"Kami rombongan satu bus. Ya terpaksa dibagi dua kelompok yang masuk," ujarnya.
Selain masalah antrean, rata-rata pengunjung mengaku tidak tahu bahwa Makam Bung Karno baru mulai dibuka hari ini setelah tutup selama sekitar dua bulan sejak pemberlakuan PPKM.
Syarat sudah divaksin dua dosis
Satgas Covid-19 Kota Blitar telah memberikan izin kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan selaku pengelola Makam Bung Karno untuk melaksanakan uji coba pembukaan Makam Bung Karno.
Wali Kota Blitar Santoso mengatakan izin dari Satgas telah diberikan tetapi dengan syarat pelaksanaan protokol kesehatan ketat diberlakukan baik bagi pengunjung maupun pelaku usaha wisata.
Santoso juga meminta agar peraturan Satgas Covid-19 pusat tentang penggunaan aplikasi PeduliLindungi diterapkan.
Kepala Bidang Pengelolaan Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Heru Santoso mengatakan, pengunjung yang tidak memiliki akses ke aplikasi PeduliLindungi tetap diperkenankan masuk area pusara Makam jika dapat menunjukkan bukti telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
"Asal dapat menunjukkan bukti sudah divaksin dua kali boleh masuk," ujarnya.