Harry mengimbau, agar semua pihak mematuhi ketentuan dari pemerintah.
Sebab, jika dipaksakan dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, akan merugikan banyak orang.
Harry memahami lamanya penutupan membuat pelaku wisata dan wisatawan ingin segera kawasan wisata dibuka.
Namun pihaknya berharap semua pihak memaklumi dan menunggu keputusan pemerintah pusat.
"Kejadian seperti itu (kecelakaan), kan pembelajaran semua pihak, karena masih ditutup. Kalau terjadi apa-apa (di kawasan yang masih ditutup), klaim asuransi tidak bisa diberikan," kata Harry.
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata H 1446 BW terguling saat keluar dari objek wisata Goa Tanding, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Sabtu (18/9/2021) petang.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, kecelakaan itu tidak menyebabkan korban jiwa.
Bus pariwisata yang membawa 27 penumpang ini tergelincir ketika keluar dari kawasan wisata Goa Tanding.
Bus terguling saat bersimpangan dengan pikap yang sedang berhenti untuk memuat hasil panen kacang.
"Jadi jalan yang dilalui ambles, karena tanahnya labil," kata Suryanto kepada wartawan Minggu (19/9/2021).
Bus yang terguling ke kiri dan masuk ke area ladang milik warga membawa rombongan wisatawan pegawai dari RSUD Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kasus kecelakaan ini ditangani oleh Satlantas dan bus yang terguling juga sudah dievakuasi dari lokasi terguling.
"Saat ini kasus kecelakaan itu sudah ditangani oleh satlantas," kata Suryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.