Suroto bercerita di hari kejadian, ia memilih untuk tidak berkumpul dengan peternak ayam yang lain yang juga berencana membentangkan poster mereka masing-masing.
Pilihan memisahkan diri dari rekan-rekannya itu membuat dirinya lolos dari hadangan aparat keamanan yang telah mengetahui rencana aksi bentang poster itu.
Mengendarai sepeda motor seorang diri, Suroto berangkat ke Kota Blitar setelah membeli selembar kertas poster dan sebuah spidol.
Baca juga: Asosiasi Petani Jatim Tolak Opsi Impor untuk Atasi Mahalnya Jagung bagi Peternak
Dia menuju ke rumah keponakannya di wilayah Kota Blitar guna menuliskan pesan yang hendak dia sampaikan. Dibantu keponakannya, dia tulislah kalimat "Pak Jokowi Tolong Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar".
Ia kemudian menambakan tulisan 'telur murah' di bagian bawah poster.
Awalnya dia hendak menunggu Jokowi di sekitar Taman Makam Pahlawan di Jalan Sodanco Supriyadi, tapi dia urungkan dan berbelok ke area parkir PIPP di mana Jokowi hendak meninjau vaksinasi.
Baca juga: Dilema Impor Jagung: Peternak Senang, Petani Meradang
"Saya kira saya bisa berbaur dengan warga yang hendak ikut vaksin kemudian saya bentangkan poster. Nyali saya jadi ciut melihat wartawan pun ternyata tidak boleh masuk," kenang dia.
Ia pun bergabung dengan sekumpulan ibu-ibu yang menunggu Jokowi di seberang pintu gerbang OPI.
Saat itu Jokowi membuka kaca pintu dan tersenyum sambil melambaikan tangan ke warga.
Jokowi terlihat tersenyum dan melambaikan tangan ke warga. Ketika mobil itu hanya sekitar 4 meter di hadapannya, Suroto memanggil nama Jokowi dan membentangkan poster itu tinggi-tinggi.
"Saya teriak 'Pak Jokowi' sambil saya angkat poster tinggi-tinggi. Saya lihat Pak Jokowi melambaikan tangan dari mobil sambil tersenyum, tapi lantas mengernyitkan dahi saat melihat poster saya," ujar Suroto, saat ditemui Kompas.com di rumahnya.
Ia kemudian diamankan oleh petugas kepolisian dan menjalani pemeriksaan sekitar 4 jam di kantor polisi.
Ia mengaku tertekan selama proses interogasi dan merasa ketakutan setelah dibebaskan.
"Saya betul-betul ketakutan malam itu ketika harus pulang seorang diri," kenang Suroto.
Baca juga: Derita Peternak Ayam Petelur, Sehari Rugi Rp 8 Juta
Selama sepekan Suroto memilih mengurung diri di rumah. Ia juga beberapa kali sembunyi di rumah temannya saat mendapatkan kabar petugas kepolisian mencari dirinya.
Hingga akhir ia mendapatkan undangan untuk bertemu dengan Jokowi di Istana.
"Saya sama sekali tidak menyangka tindakan saya itu membuat saya menginjakkan kaki di Istana Presiden," ujar Suroto.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani, Fitria Chusna Farisa | Editor : Pythag Kurniati, Dani Prabowo, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.