KOMPAS.com - Anggota TNI-Polri sempat ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat mengevakuasi jenazah suster Gabriella.
Proses evakuasi itu berlangsung di dalam jurang sedalam 300 meter di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Suster Gabriella merupakan tenaga kesehatan yang tewas dalam penyerangan Puskemas Kiwirok oleh KKB, Senin (13/9/2021). Ia melompat ke jurang saat KKB menyerang.
Berita populer lainnya adalah seputar penangkapan seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Roni Marpaung (45) dibawa ke kantor polisi oleh anggota Kodim 0321/Rohil setelah ketahuan mengaku-aku sebagai anggota TNI.
Aksi pria asal Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, ini terbongkar usai berpapasan dengan anggota Kodim 0321/Rohil dan Provost saat di jalan.
Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Personel TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap jenazah suster Gabriella Maelani (22). Proses evakuasi ini dilakukan di dalam jurang sedalam 300 meter.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes AM Kamal mengatakan, tim gabungan sempat ditembaki oleh kelompok kriminal bersenajata (KKB) dari seberang jurang.
"Selama proses evakuasi, personel gabungan TNI-Polri sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KKB yang dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan," ujarnya, Jumat (17/9/2021).
Selain ditembaki KKB, tim juga terkendala dengan medan yang berbahaya. Butuh waktu sekitar dua jam untuk mengangkat jenazah.
"Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter, membat personel yang bertugas mengalami kesulitan," ucapnya.
Baca selengkapnya: KKB Tembaki TNI-Polri dari Seberang Jurang Saat Mengevakuasi Jasad Suster Gabriela
Saat itu, Selasa (14/9/2021), Roni yang memakai atribut TNI, sedang mengendarai sepeda motor di jalan lintas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Karena gelagatnya mencurigakan, ia dihentikan oleh petugas. Roni ditanyai soal identitas dan juga dari satuan mana. Namun, jawaban pria tersebut berubah-ubah.
"Saat ditanya petugas, pelaku menjawab dengan nada keras, 'Ngapain ditanya-tanya kita sama-sama tentara'," ungkap Kepala Kepolisian Resor Rohil AKBP Nurhadi Ismanto, Sabtu (18/9/2021).
Baca selengkapnya: TNI Gadungan Ditangkap, Kata Pelaku Saat Diinterogasi: Ngapain Ditanya-tanya, Kita Sama-sama Tentara
Saat mendatangi kantor perusahaan finance itu, sekelompok orang tersebut merusak meja, kursi, dan fasilitas yang ada di dalam ruangan.
Mereka juga menganiaya seorang petugas keamanan hingga mengalami 15 jahitan.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, kejadian ini bermula saat salah satu tersangka, ES, memprovokasi sejumlah temannya.
"Isu itu berkembang dan terjadilah keributan itu," ucapnya di Markas Polres Karawang, Jumat (17/9/2021).
Baca selengkapnya: Ini Latar Belakang Penyerangan Membabi Buta Kantor Adira Finance oleh Belasan Pria Bersenjata Tajam
Empat orang berinisial BDK (34), BBK (35), HM (47), dan AT (35) ditangkap anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Banten.
Keempat pelaku ini merupakan pemburu cashback di salah satu marketplace.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriadi menyampaikan, demi mendapatkan cashback, pelaku menjalankan transaksi jual-beli fiktif antarsesamanya.
Supaya tidak dicurigai, pelaku mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan pesanannya.
"Empat pelaku ini seolah-olah jual produk tertentu dan menciptakan pembeli fiktif dengan promo cashback di Tokopedia. Pembeli dan penjual adalah sindikasi (pelaku sendiri)," jelasnya, Rabu (15/9/2021).
Baca selengkapnya: Akhir Cerita 4 Penipu Pemburu Cashback di Banten, Sudah Raup Rp 400 Juta
Rumah Suroto, peternak ayam yang baru saja bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana, didatangi oleh sejumlah ibu-ibu, Sabtu (18/9/2021).
Ibu-ibu peternak ayam petelur asal Blitar itu mendatangi rumah Suroto untuk menanyakan kenapa harga jagung malah mulai naik lagi setelah pertemuan Suroto dengan Jokowi.
Aksi ibu-ibu itu sempat terekam dalam video. Perekamnya merupakan pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN).
"Niki lho Pak Pak aku wis ora iso ambegan. Mosok tuku jagung saiki Rp 6.200 (per kilogram). Janjine Pak Jokowi ki piye? (Ini lho Pak Pak saya sudah tidak bisa bernapas. Masak beli jagung Rp 6.200. Janjinya Pak Jokowi itu bagaimana?” sebut seorang ibu dalam video.
Terkait video tersebut, Suroto menampik bila video disebut hanyalah rekayasa untuk menekan pemerintah.
"Lha kenapa nekan Pak Jokowi wong Pak Jokowi sudah mengatakan itu (bantuan jagung 30.000 ton)," sebutnya.
Baca selengkapnya: Rumah Suroto Pembentang Poster ke Jokowi Digeruduk Emak-emak Peternak Ayam, Ini Penyebabnya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung; Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.