Salah satu dari kelompok perempuan peternak ayam yang bernama Yesi Yuni mengatakan, kedatangan mereka ke rumah Suroto untuk menanyakan janji bantuan jagung sebanyak 30.000 ton dari Jokowi kapan direalisasikan.
"Jadi ya intinya kami datang ke Pak Suroto yang sudah menjadi salah satu perwakilan peternak yang ikut rapat dengan Pak Jokowi untuk menanyakan kenapa harga jagung tidak kunjung turun," ujar Yesi, melalui sambungan telepon.
Peternak asal Kecamatan Talun itu menolak jika dikatakan aksi kedatangan ke rumah Suroto tersebut merupakan rekayasa para peternak untuk kembali menekan pemerintah terkait mahalnya harga jagung.
Baca juga: TNI Gadungan Ditangkap, Kata Pelaku Saat Diinterogasi: Ngapain Ditanya-tanya, Kita Sama-sama Tentara
Menurut Yesi, mereka merekam aksi itu untuk diunggah ke media sosial dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
"Sudah lama harga jagung naik padahal ada Permendag. Jadi, seperti ada pembiaran. Situasi ini diperparah dengan turunnya harga telur," ujar dia.
Para peternak, kata dia, sudah bersiap untuk melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta jika harga jagung tidak segera turun.
"Yang saya dengar teman-teman peternak sudah bersiap turun ke jalan, ke Jakarta. Bukan hanya peternak Blitar tapi dari daerah lain," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok perempuan peternak ayam petelur Blitar mendatangi rumah Suroto, pembentang poster ke arah Jokowi.
Belasan perempuan itu tiba di rumah Suroto di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Sabtu (18/9/2021) pukul 10.30 WIB guna menanyakan hasil pertemuan Suroto dengan Presiden Joko Widodo saat dia diundang ke Istana Presiden.
Mereka mempertanyakan, kenapa harga jagung justru mulai merangkak naik lagi setelah pertemuan tersebut.