Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jumali, Lansia 80 Tahun Menempuh Puluhan Kilometer Berdagang Anyaman Bambu demi Istri yang Stroke

Kompas.com - 18/09/2021, 17:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tidak seberuntung lansia pada umumnya, mungkin itu yang menggambarkan kisah hidup Jumali (80) Warga Dusun Krajan, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur.

Di masa senjanya itu, ia tak bisa berpangku tangan menikmati sisa hidupnya.

Tuntutan hidup membuat pria yang kerap disapa Mbah Jum itu membanting tulang. Ia berjualan anyaman bambu yang sudah digeluti sejak 60 tahun lamanya.

Dengan menuntun sepeda ontel miliknya, ia menjajakan dagangannya dari desa ke desa dan tak jarang menempuh berpuluh-puluh kilometer jauhnya.

Baca juga: Jatuh di Bukit, Pesawat Rimbun Air PK-OTW Hancur, Tidak Ada yang Selamat

"Saya keliling jauh-jauh, ke daerah Jajag, sampai ke daerah kota juga. Berangkat jam 7 pagi laku tidak laku jam 1 siang saya pulang," kata Mbah Jum, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021).

Ia sadar saat ini bangunan beralih menggunakan bahan yang lebih modern. Sehingga dagangannya tak lagi menjadi pilihan para konsumen.

Kendati demikian, ia tak memiliki pilihan untuk berganti profesi karena usianya yang tak lagi muda.

"Saat ini, memang cukup sulit jualan gedek seperti ini, tapi ya bagaimana tidak ada pilihan lain lagi," ujar dia sembari tertawa.

Anyaman bambu miliknya dijual Rp 75.000. Namun tak jarang ia sering menurunkan harga hingga Rp 60.000 supaya laku terjual.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Moge Selamat Saat Motornya Tiba-tiba Terbakar di Jalur Bromo

 

Meskipun akhirnya penghasilannya juga ikut menurun.

"Tipis hasilnya, saya kasih Rp 60.000 kadang, dengan penghasilan Rp 20.000-Rp 30.000 setiap gedek nya, karena saya bagi hasil sama yang buat, di sini saya menjualkan. Tapi, alhamdulillah masih cukup, saya juga tidak mengeluh," ujar dia.

 

Demi istri yang tengah sakit stroke

Di balik kerja kerasnya itu Mbah Jum mengaku menjalani dengan ikhlas jalan hidupnya ini.

Karena hal itu sudah menjadi kewajiban yang harus dipikul sebagai seorang kepala keluarga.

Sebab, bagaimanapun ia masih harus menghidupi istrinya, Rehani (75) yang kini tengah sakit stroke dan seorang cucu yang dirawatnya.

Karena kedua anaknya sejak lama telah meninggal dunia. Sehingga tak ada yang bisa dijadikan tempat bergantung selain kedua tangan dan rezeki dari Tuhan.

"Bagaimana lagi karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang kepala keluarga," ujar dia.

Bahkan sangking cintanya, Mbah Jum mengaku sebelum berangkat berdagang ia harus merawat istrinya.

Baca juga: Perahu Tenggelam Dihantam Gelombang di Perairan Tual, 2 Penumpang Hilang

Membersihkan tubuh dan menyuapi makan istri yang dicintainya itu. Sebab, Rehani hanya bisa menghabiskan hari-harinya di atas kasur.

"Sebelum berangkat kerja ya saya merawat istri saya dulu, terkadang saya juga masak, karena istri sudah lama stroke dan tidak bisa apa-apa," ujar dia.

Sedangkan cucu, kata Mbah Jum, hanya sebagai seorang yang bekerja serabutan dan penghasilannya juga tidak seberapa.

Cucunya bekerja sebagai seorang penyerut bambu.

"Ya bagaimanapun saya tidak mau ngeluh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com