KOMPAS.com - Selama ini aksara nusantara atau aksara daerah selalu dipandang sebagai sesuatu yang harus dilestarikan, dilindungi dan dijaga dari kepunahan. Hal itu benar adanya, tetapi jika terus bergelut dalam pelestarian, aksara nusantara akan sulit dikembangkan apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu terungkap dalam Webinar bertema tema “Back To The Future: Peran Aksara Nusantara Pada Era Industri 4.0” yang diusung untuk memperingati Hari Aksara Internasional tiap 8 September.
Saat ini demi lelestarikan aksara daerah, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia melakukan digitalisasi aksara daerah, hingga mendaftarkan standar ISO dan SNI papan ketik dan fon sejumlah bahasa daerah ke Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Baca juga: Universitas Udayana Dukung Pelestarian Aksara Bali
Namun, upaya penerapan aksara daerah dalam kehidupan sehari-hari juga terus dilakukan. Misal yang dilakukan oleh akademisi Universitas Udayana Bali, Cokorda Rai Adi Pramartha.
Di Bali, Cokorda Rai mengembangkan papan ketik khusus untuk aksara Bali dan mendapat tanggapan baik dari pemerintah dan masyarakat.
Pembuatan produk ini merupakan jawaban atas tantangan dan peluang dalam pengembangan aksara Bali.
“Bukan hanya untuk orang-orang yang tinggal di Bali, mereka yang berada di luar Bali pun kini dapat belajar aksara Bali," kata dia melalui rilis ke Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).
"Meskipun ada tantangan bahwa generasi muda Bali lebih menyukai bahasa Indonesia dan aksara Latin, pembuatan papan ketik dapat memberi peluang bagi siapa pun yang mau belajar aksara Bali."
"Lebih jauh, ini merupakan upaya agar komputer bisa mengenali teks beraksara Bali sehingga menghasilkan informasi yang tepat bagi pengguna,” pungkas Cokorda Rai.
Baca juga: Aksara Bali di Proyek Rp 22 Miliar Alun-alun Gianyar Keliru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.