Eri menegaskan, sampai saat ini dirinya bersama jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan terus menghitung, tempat-tempat mana saja yang masih terjadi genangan atau banjir saat ada hujan.
Di sisi lain, ia juga menghitung saluran air mana saja yang belum terkoneksi dan sebagainya.
Penghitungan semacam ini disebut sangat diperlukan untuk menyelesaikan berbagai genangan yang ada di Kota Surabaya.
"Jadi, penyelesaian genangan itu tidak bisa hanya dilakukan di satu titik tertentu, karena pasti berhubungan dengan daerah lainnya, sehingga daerah lain itu juga kita perbaiki. Makanya, perbaikan itu tidak bisa dilakukan hanya pada satu daerah genangan air saja," kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Diklaim Melandai, BOR RS di Surabaya Mayoritas Diisi Warga Luar Daerah
Ia juga mengakui bahwa yang menjadi fokus dan perhatian untuk saat ini ada di wilayah Surabaya Barat dan juga Surabaya Selatan.
Di tempat tersebut, ada yang dilakukan pengerukan, pelebaran saluran dan juga membuat saluran crossing.
"Mudah-mudahan nanti pada saat musim hujan bisa selesai semuanya. Kami juga terus memanfaatkan rumah pompa untuk mencegah genangan di Surabaya, beberapa perbaikan juga terus dilakukan supaya nanti bisa maksimal," ucap Eri.
Eri menyebut, perbaikan-perbaikan untuk mengurangi genangan air di Surabaya tidak masuk ke dalam refocusing anggaran.
Baca juga: Di Surabaya, Relawan Jokowi Dukung Ganjar-Erick Tohir pada Pilpres 2024
Sebab, yang di-refocusing itu hanya pada kegiatan-kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga perbaikan-perbaikan itu tidak dikurangkan.
"Kita bangun-bangun baru itu tahun 2022, karena kita tidak ingin kalau kita refocusing akhirnya berdampak pada masyarakat, seperti banjir ini. Jadi, itu tidak dikurangi," tutur Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.