Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang Tanpa Anggaran, Atlet Disabilitas NPCI Garut Bertekad Pertahankan 5 Besar Porda Jabar

Kompas.com - 18/09/2021, 11:11 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Pertimbangan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Garut, Andi Supriadi mengaku tak mendapatkan anggaran sepeserpun untuk latihan dan pengembangan atlet disabilitas tahun ini.

Meski demikian, pihaknya bertekad mempertahankan raihan medali lima besar Porda Jabar 2022 di Bekasi nanti.

"Tahun ini kami tak dapat anggaran sepeserpun (dari pemerintah). Berbagai biaya kami gunakan uang sendiri," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Cerita Rihan, Atlet Disabilitas Peraih 2 Perunggu Porda Jabar, Hidup dari Honor Sopir, Utang ke Tetangga karena Pandemi, hingga Dianiaya Preman

Andi mengaku, kesejahteraan atlet disabilitas di Garut kurang bagus. Para atlet hanya mendapatkan uang saku menjelang event dimulai hingga event berlangsung.

Seperti saat Porda di Bogor 2018 silam. Atlet baru mendapatkan uang saku menjelang dan selama pertandingan. Sisanya mereka tidak mendapatkan uang saku.

Berbeda dengan atlet disabilitas di Kota Bandung dan Bekasi. Ada dan tidak adanya event pertandingan, atlet tetap mendapatkan uang saku per bulan.

Baca juga: Perjuangan Atlet Disabilitas, Hidupi Keluarga sebagai Sopir Bus, Kini Dirawat Setelah Jadi Korban Penganiayaan

Apalagi di tahun ini, tak ada sepeserpun anggaran. Pemkab Garut berjanji akan memberikan anggaran untuk 2022.

Kondisi seperti ini membuat pihaknya tidak bisa memaksa atlet yang memiliki persoalan ekonomi untuk latihan.

Karena atlet dengan kemampuan ekonomi terbatas ini tentunya harus bisa bertahan hidup dengan bekerja. Jadi ketika jadwan latihan bentrok dengan kerja, ia memaklumi.

Baca juga: Preman yang Palak dan Aniaya Atlet Disabilitas di Terminal Cicaheum Ditangkap Saat Kejar Korban sampai Kantor Polisi

Untuk mengatasi tidak adanya anggaran, baik pengurus NPCI Garut ataupun atlet rata-rata menggunakan uang pribadi.

"Seperti kemarin harus mengantarkan atlet Garut masuk Pelatda untuk Peparnas Papua, ongkos dari Bandung ke Papua ditanggung Jabar, tapi dari Garut ke Bandung kami pakai uang sendiri," beber Andi,

Penyebab kurangnya anggaran Pemda Garut

Ada berbagai faktor yang membuat atlet disabilitas tidak mendapatkan anggaran Pemda Garut. Mulai dari kurangnya sosialisasi, tingkat kepedulian yang kurang, kemampuan lobi yang lemah, SDM NPCI kurang berkualitas, dan lainnya.

Sebab pernah terjadi diskusi, pejabat di Pemkab Garut tidak mengetahui bahwa atlet disabilitas asal Garut berprestasi di kancah nasional.

Seperti sejumlah nama atlet renang yang masuk ke Pelatnas, Pemda Garut tidak mengetahuinya.

"Meski tidak ada anggaran, kami akan berjuang keras untuk mempertahankan posisi lima besar di Porda Jabar 2022 nanti di Bekasi," ucap Andi.

Andi mengaku tidak mengetahui pasti alasan Pemkab Garut belum memberikan anggaran pada atlet disabilitas. Yang pasti, KONI sudah mendapatkan anggaran tahun ini.

"Pak ketua tetap berupaya untuk mendapatkan anggaran tahun ini. Termasuk memperjuangkan dana hibah," imbuh dia.

Sasar Pelajar SLB

Melihat beratnya kondisi kesejahteraan atlet dan ingin terciptanya regenerasi, NPCI Garut saat ini tengah menggenjot kunjungan ke SLB-SLB.

Pihaknya ingin fokus pembinaan ke tingkat pelajar. Selain membutuhkan bibit muda, dari sisi ekonomi para siswa ini belum memiliki tanggung jawab besar untuk menafkahi keluarganya.

Salah satu atlet disabilitas, Rihan Firdaus mengaku meski terbatas secara ekonomi ia akan tetap ikut Porda Jabar 2022 di Bekasi.

Ia mengaku, setiap latihan ia harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli makanan dan minuman hingga ongkos.

"Setiap latihan habis sekitar Rp 50.000 biasanya," ucap dia.

Bila melihat dari pengalamannya di Porda 2018, Rihan mengaku hanya mendapatkan uang saku 6 bulan sebelum pertandingan dan selama pertandingan berlangsung. Sisanya, ia tidak mendapat apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com