Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit yang kekuatannya begitu hebat, akhirnya mulai mengalami keruntuhan. Kerutuhan Kerajaan Majapahit terjadi setelah masa Hayam Wuruk.
Salah satu penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah konflik internal.
Dalam bukunya, "Hikayat Majapahit; Kebangkitan dan Keruntuhan Kerajaan Terbesar di Nusantara”, Nino Oktorino menjelaskan bahwa keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan adanya Perang Paregreg.
Perang Paregreg melibatkan dua kerabat kerajaan, yaitu Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana.
Nama yang disebut di akhir adalah penguasa singasana Kerajaan Majapahit selepas Hayam Wuruk. Dia diangkat menjadi raja pada 1389 M.
Baca juga: Ikan Wader Sambel Cobek, Kuliner Khas Mojokerto dari Zaman Kerajaan Majapahit
Wikramawardhana merupakan menantu sekaligus keponakan Hayam Wuruk.
Pengangkatan Wikramawardhana mendapat pertentangan dari Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk dari seorang selir.
Semasa kepimpinan Wikramawardhana, banyak daerah di wilayah kekuasaan Majapahit yang melepaskan diri tanpa bisa dicegah.
Hal tersebut tambah diperparah dengan terjadinya wabah kelaparan pada 1426 M.
Nino mengatakan, keruntuhan Majapahit juga dipengaruhi oleh menguatnya pengaruh Dinasti Ming dan beberapa daerah bekas bawahan Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Mengenal Situs Kumitir, Jejak Istana Menantu Pendiri Kerajaan Majapahit