Uang saku hanya ratusan ribu selama 6 bulan event
Rihan mengaku mendapat uang saku per bulan sebagai atlet hanya enam bulan sebulan event. Besarannya sekitar Rp 150.000-Rp 300.000.
"Saya lupa berapa da sudah lama. Kalau tidak salah sekitar Rp 150.000 sampai Rp 300.000 per bulan. Setelah itu ga dapat apa-apa lagi," katanya.
Uang lain yang ia terima lainnya adalah uang saku selama perlombaan berlangsung, serta hadiah medali perunggu yang diperolehnya.
Rihan mengaku lupa besaran hadiah dari dua perunggu yang diperolehnya. Namun yang pasti, jumlahnya lebih kecil dari yang didapat atlet non disabilitas.
Kini ia pun bertekad ikut event Porda Bekasi tahun 2022. Ia berharap bisa kembali membawa medali untuk Garut.
Harus utang gara-gara pandemi, hingga dilempari batu
Uang saku sebagai atlet yang nyaris tidak ada membuat Rihan harus tetap bekerja sebagai sopir bus. Apalagi ia harus menafkahi istri dan tiga orang anaknya.
Namun pandemi Covid-19 membuat serba sulit. Pemberlakuan PSBB hingga PPKM yang berjilid-jilid membuat ia tidak bisa narik.
Akhirnya ia hanya bisa diam di rumah dan mulai meminjam ke tetangga ataupun warung untuk kebutuhan makan. Jumlah utangnya mencapai Rp 3 juta dan hingga kini belum bisa ia lunasi.
Ketika utang belum dibayar, ia terkena musibah. Ia dipalak dan dilempari batu saat sedang bekerja hingga dirawat di rumah sakit. Bus nya pun masih ditahan polisi.
"Telinga saya yang kena lemparan batu dioperasi. Biaya rumah sakit ditanggung NPCI Jabar," ucapnya.
Kini ia menghadapi persoalan baru. Ia bingung dari mana biaya untuk mengganti perban dan lainnya. Sebab ia malu bila harus pinjam ke tetangga.
"Malu, hutang kemarin bekas makan aja belum lunas, masa sekarang mau pinjam lagi. Mau narik belum bisa da mobilnya masih di polisi," kata dia.
Saat ini, ia tinggal di rumah mertuanya. Rumah seluas 5 tumbak itu dibagi dua bersama kakak istrinya. Di rumah yang hanya ada TV, satu kamar, dan karpet itupun, mereka tinggal berlima.
"Bantuan selama pandemi, pernah dapat sembako," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.