Proses evakuasi korban dilakukan melalui jalan darat. Sebab, akses melalui udara ke lokasi kejadian sangat sulit.
Untuk mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut, aparat keamanan akan didampingi oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Lokasi jatuhnya pesawat Rimbun Air PK-OTW berada di daerah rawan KKB.
Kepala Kantor SAR Timika, George LM Randang mengatakan, evakuasi yang dilakukan melibatkan Tim SAR gabungan.
Butuh waktu tujuh hingga delapan jam dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat itu.
Tim harus melewati hutan yang terjal.
"Jika ditarik lurus jarak lokasi jatuh pesawat sekitar enam kilometer dari Bandara Sugapa," ujar George.
Tiga kru pesawat Rimbun Air PK-OTW ditemukan meninggal dunia oleh tim penyelamat.
"Pilot, kopilot dan mekanik, semua ditemukan meninggal," ujar AKBP Sandi.
Tim evakuasi berhasil mencapai lokasi kecelakaan pada sore harinya pukul 16.30 WIT.
Cuaca menjadi kendala untuk melakukan evakuasi karena hujan turun sejak siang.
Selain hujan, daerah TKP berkabut dan curam.
Baca juga: Jenazah 3 Kru dan Kotak Hitam Pesawat Rimbun Air Dievakuasi ke Timika
Tim evakuasi gabungan berusaha mengevakuasi jenazah para korban di malam harinya.
Akhirnya, pada pukul 23.50 WIT, para korban dapat dievakuasi ke Sugapa.
Proses evakuasi berjalan lancar meski kondisi geografis di lokasi kecelakaan merupakan hutan terjal dan berada di ketinggian 2.400 mdpl.
Jumlah tim evakuasi pun cukup besar, yaitu lebih dari 100 personel gabungan, termasuk 34 warga setempat.
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI, IRSUL PANCA ADITRA)