Bahkan untuk ajang di Bekasi 2022, Rihan tidak bisa mengikuti latihan. Karena ia tidak ada sopir cadangan di tempat kerjanya.
"Karena kesulitan ekonomi, tuntutan kerja, menuntut dia harus bekerja mencari nafkah," ungkapnya.
Apalagi saat ini, kedua anaknya sudah beranjak besar. Anak terbesarnya duduk di kelas 5 SD.
Selain Rihan, ada cukup banyak atlet yang juga bekerja. Ada yang bekerja serabutan, wirausaha, dan lainnya.
Mereka yang sudah bekerja rata-rata memiliki problem yang sama dengan Rihan.
Pada Senin (13/9/2021), sekitar pukul 16.00 WIB, korban hendak mengantar penumpang dari Terminal Cicaheum dengan tujuan Garut.
Sebelum berangkat, korban telah memberi uang Rp 2.000 kepada dua orang pelaku berinisial R dan D.
Setelah itu, korban pun kemudian berangkat untuk mengantar penumpang. Namun, tak jauh dari terminal, korban lupa untuk membawa ponselnya.
Dia kemudian kembali untuk mengambilnya. Tetapi, korban kemudian dimintai lagi uang oleh para pelaku.
Korban bilang sudah memberi uang sebelumnya dan tidak menghiraukan pelaku, lantas meninggalkan terminal untuk mengantarkan penumpang.
Akibatnya, kedua pelaku mengejar korban dengan menggunakan motor. Lalu melempar korban dengan batu. Setelah peristiwa itu, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Saya sudah menengok korban. Dia mengalami luka di telinganya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.