SU adalah seorang bidan yang sebelumnya bertugas di Puskesmas Wasuponda, ia memiliki riwayat sakit sesak, sehingga saat dirawat di Puskesmas Wasuponda, dinyatakan positif Covid-19.
Hal itu juga ditandai dengan surat peryataan perawatan ruang isolasi Covid-19 yang ditandatangani oleh saudara korban hingga akhirnya dirujuk ke RSUD I Laga ligo Wotu.
Ayah korban Tato mengatakan massa saat itu secara spontan mengambil jenazah dari dalam mobil ambulans karena tidak terima jika SU dinyatakan Covid-19 karena saat berada di rumah sakit pasien bebas dibesuk keluarga.
“Ratusan masyarakat saat itu memang spontan ambil jenazah dari dalam mobil, mereka tidak terima kenapa setelah meninggal dinyatakan Covid-19 sementara waktu masih dirawat keluarga semua bebas ketemu bahkan selalu diurut, tanpa dilarang oleh pihak rumah sakit,” kata Tato saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/09/2021).
Menurut Tato, SU sedang mengandung 6 bulan. Anaknya yang berada dalam kandungan lebih dulu meninggal dunia.
“Anakku ini sedang mengandung, usia kandungan sekitar 6 bulan. Informasinya bayi dalam kandungan itu duluan meninggal dunia baru ibunya,” ucap Tato.
Direktur RSUD I Laga Ligo Wotu dr. Benny mengatakan, almarhumah SU adalah pasien positif Covid-19.
“Sejak dirawat di puskesmas, pasien sudah dinyatakan positif, sampai dirawat di rumah sakit, kemudian ada juga surat yang sudah ditandatangani untuk perawatan isolasi Covid-19 di rumah sakit. Kami pihak rumah sakit kalau pembuktian dia pasien Covid-19 atau tidak jelas ada hasil swab-nya,” ujar Benny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.