Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang dari Pesta, Pemuda Ini Ditikam di Punggung hingga Kritis

Kompas.com - 17/09/2021, 15:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang pemuda asal Kelurahan Camplong I, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, Rivaldo Mali Taek alias Ivan (18), menjalani perawatan intensif di RSUD Naibonat usai ditikam pelaku bernama Alexandro Naikteas (16).

Ivan mengalami luka di bagian punggung sebelah kiri sehingga harus menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan dan darah dari paru-paru. 

Kapolsek Fatuleu Iptu Marthen Lasiko, mengatakan, Ivan ditikam saat pulang dari pesta di rumah Simon Tanone di kolam Oenaik, Desa Camplong II, Kupang, pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Kapal Sirimau Dialihkan untuk Tempat Isolasi, Pedagang NTT Mengeluh Tak Bisa Pasarkan Bawang

Menurutnya, penikaman itu dipicu pelaku yang merasa tersinggung saat bersenggolan dengan Ivan ketika acara bebas. Keduanya dalam kondisi mabuk minuman keras. 

"Tersinggung di tempat pesta, senggolan waktu pesta. Korban maki dan pelaku tersinggung. Ini termasuk penganiayaan berat," ujar Marthen kepada sejumlah wartawan, Jumat (17/9/2021).

Marthen menuturkan, kejadian itu bermula ketika pelaku Alexandro bersama beberapa rekannya yakni Yustinus Unu, Aldy Dully, Gibe Kadafuk, dan Remon Lambey hadir juga di tempat pesta. Mereka duduk bersama-sama di luar tenda pesta.

Saat itu, korban yang juga duduk dengan teman-temannya, memaki salah seorang rekan pelaku yang juga sedang duduk.

Korban mengancam akan mengadang Gibe dan beberapa rekan pelaku yang tinggal di kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang.

Baca juga: Kisah Ibu Rumah Tangga di Kupang, Harus Memikul Utang Almarhum Suaminya Rp 224 Juta di Bank

Tak berselang lama, korban dan rekan-rekannya memilih pulang dari tempat pesta.

Gibe kemudian mengajak Yustinus serta Remon untuk mengantar pulang rekan mereka yang tinggal di Kelurahan Naibonat, agar tidak diadang korban dan teman-temannya.

Mereka khawatir ketika pulang ke rumah harus melintasi rumah korban.

Gibe membonceng sepeda motor rekannya, sedangkan pelaku Alexandro, Yustinus, dan Remon sama-sama menumpang satu sepeda motor yang dikendarai Remon.

Namun di perjalanan, rombongan pelaku dan korban ternyata bertemu. Sepeda motor keduanya jalan beriringan.

Sesampainya di rumah korban di depan Pasar Lili, Kelurahan Camplong I, sepeda motor korban pun berhenti.

Korban tiba-tiba bertengkar dengan Gibe yang juga menghentikan sepeda motornya. 

Alexandro yang melihat peristiwa tersebut langsung menghampiri Gibe dan korban.

Lantaran emosi, Alexandro lantas menendang korban satu kali hingga mengenai perut. 

Baca juga: 64 Kecamatan di NTT Ini Alami Kekeringan Ekstrem Panjang

Dalam waktu bersamaan, Aldy juga ikut memukul korban dengan tangan kanan mengenai kepala bagian belakang.

"Pelaku kemudian mencabut pisau yang sudah dibawanya dari pinggang sebelah kanan dan menikam korban satu kali di punggung," ungkap Marthen.

Setelah ditikam, korban lari meninggalkan lokasi kejadian dan masuk ke rumahnya. Sedangkan pelaku bersama rekan-rekannya kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Korban yang takut dengan orangtuanya langsung mencuci baju yang berdarah dan tidur.

"Saat tidur, korban merasa tidak nyaman karena bagian dada sakit sehingga melaporkan kepada orang tuanya kalau ia ditikam. Korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit," ujar Marthen.

Tiba di rumah sakit, korban harus mendapat beberapa jahitan dan menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan dan darah pada paru-paru.

Baca juga: 31 Personel Brimob Kawal Kontingen NTT yang Ikut PON di Papua

Korban pun dirawat intensif di RSUD Naibonat selama lima hari karena sempat kritis. Pihak kepolisian telah membawa korban untuk menjalani visum dan mendatangi lokasi kejadian.

"Korban belum kita periksa karena masih di rumah sakit," kata dia.

Lantaran melibatkan anak di bawah umur, Marthen mengatakan, penanganan selanjutnya dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Kupang.

"Pelaku dan saksi-saksi sudah diperiksa, namun karena pelaku merupakan anak di bawah umur maka belum ditahan," ujar Marten. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com