TARAKAN, KOMPAS.com – Seorang penumpang kapal kayu KM Savina 2 berinisial T (37) tiba-tiba mengamuk dengan sebilah badik dan mengakibatkan lima penumpang lain terluka.
KM Savina 2, merupakan kapal yang biasa memuat pisang dan kelapa dari Tolitoli, Sulawesi Tengah, untuk dibawa menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tarakan Ipda Alfian Yusuf mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi di perairan Tanjung Pasir berjarak sekitar 30 menit dari Pelabuhan Beringin 4 Kota Tarakan, pada Kamis (16/9/2021) sekitar 21.00 Wita.
"Dari hasil interogasi kami, tersangka T mendapat hinaan dan cemoohan karena menolak sejumlah penumpang lain yang menawarinya untuk mabuk minumas keras. Karena tidak biasa minum, tersangka menolak. Sayangnya penolakan tersebut membuat orang yang menawarinya tersinggung dan terjadi cekcok mulut sengit," kata Alfian saat dihubungi Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Cekcok Saat Pesta Miras, Pria di Kalsel Tikam Rekannya hingga Kritis
Adu mulut menjadi semakin ramai karena sejumlah peminum terus melontarkan kata-kata pedas yang menyakitkan hati T.
Emosi T kian memuncak dan membuatnya mengambil badik yang dibawa dalam tas. Dia kemudian mengamuk membabi buta tanpa melihat siapa korbannya.
"Saat kejadian, suasana di kapal kurang penerangan. ABK menjelaskan BBM untuk penerangan sedang habis sehingga penerangan tidak ada," lanjutnya.
T terus menyabetkan badiknya ke segala arah sampai melukai lima penumpang lain.
Mereka adalah, Sahril (30) dan M.Rizki (21), keduanya mengalami luka tusukan di perut.
Baca juga: Bermula dari Tersinggung Saat Bertemu di Lampu Merah, Pelaku BY Nekat Tikam Bagus Hermadi
Ardilla (27) dan wanita hamil bernama Darmawati (37) yang mengalami tusukan di bagian pinggang.
Serta seorang ABK bernama Safaruddin (44) yang tertusuk di bagian paha saat sedang menarik tali kapal.
Bahkan ada penumpang yang sampai melompat ke laut karena ketakutan.
"Namanya Hamzah berusia 34 tahun, dari keterangan ABK, Hamzah merupakan pencari teripang sehingga pandai menyelam dan berenang, tapi kita belum tahu nasibnya karena sampai saat ini masih dalam pencarian Basarnas dan Pol Airud Tarakan," imbuhnya.