Kepala BPSPL Pontianak, Andry Sukmoputro mengatakan, penyu mempunyai peran yang sangat penting dalam ekosistem laut.
Keberadaannya menjadi salah satu indikator kesehatan suatu perairan.
Kemunculan penyu belimbing sangat jarang terjadi, apalagi rute jelajahnya yang sangat tinggi antarnegara bahkan benua.
Baca juga: Kisah Para Penjaga Pulau Sangalaki, Selamatkan Ribuan Telur Penyu Tiap Malam
Andry menerangkan, berdasarkan laporan, penyu belimbing tersebut merupakan penyu dewasa dengan jenis kelamin betina.
“Tim sudah berupaya meminimalisasi gangguan sesuai aturan pemantauan, namun tampaknya faktor alami yang menyebabkan penyu tidak sampai pada fase betelur,” imbuh Andry.
Andry menambahkan, sebagai upaya perlindungan dan pelestarian penyu, pihaknya telah melakukan kegiatan monitoring dan pendataan populasi dimulai pada 2016 berkolaborasi dengan WWF Indonesia dengan menugaskan enumerator untuk mendata populasi dan melaporkan hasilnya setiap bulan.
Dalam pemantauan, penyu yang mendarat di Pantai Peneluran Paloh didominasi oleh penyu hijau atau Chelonia mydas.
Kemudian ada juga penyu sisik atau eretmochelys imbricataI dan penyu lekang Lepidochelys olivacea.
Pada 2021, jumlah penyu yang telah mendarat sudah lebih dari 1.000 ekor yang masih didominasi oleh penyu hijau.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Pulau Sangalaki, Surga bagi Penyu
Sebagai informasi, Kecamatan Paloh, merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia dengan panjang sekitar 63 kilometer.
Terdata setidaknya kurang lebih ada 3.700 pendaratan penyu per tahun.
Dikatakan Andry, semua jenis penyu telah dilindungi penuh oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.