Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Kapal Pengayoman IV yang Tenggelam di Nusakambangan Tak Kelebihan Muatan

Kompas.com - 17/09/2021, 14:28 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Kapal Pengayoman IV yang tenggelam saat akan menuju Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dipastikan tidak kelebihan muatan.

"Tidak ada overload," kata Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi ketika ditanya kemungkinan overload karena mengangkut dua truk tronton bermuatan batu split, Jumat (17/9/2021).

Dia menjelaskan, kapal ferry tersebut berkapasitas hingga 134 ton.

"Sekitar 134 ton, (muatan yang dibawa) masih normal," jelas Leganek.

Baca juga: Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Nusakambangan, 5 Penumpang Selamat dan 2 Tewas

Terkait penyebab kecelakaan, Leganek, Leganek belum dapat memastikanya.

"Masih dalam lidik, kami fokus pencarian agar traffic pelabuhan normal," ujar Leganek.

Ia mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kapal tersebut tenggelam, termasuk prosedur keselamatan pelayaran.

"Saya belum periksa lagi, soalnya orang yang selamat masih di rumah sakit. Kalau pelampungnya sih ada (di kapal)," kata Leganek.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Pengayoman IV yang digunakan untuk penyeberangan ke Pulau Nusakambangan tenggelam di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Kapal Pengayoman IV Angkut 2 Truk Tronton Pembawa Batu Split, Sebelum Tenggelam Terlihat Miring

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, kapal tersebut diketahui mengangkut dua truk tronton membawa muatan batu split.

Nyoman mengungkapkan, saat akan berangkat dari Dermaga Wijayapura Cilacap sekitar pukul 08.45 WIB kapal terlihat miring.

"Kapal terlihat miring saat mengangkut dua truk tronton yang membawa batu split. Kapal tetap berangkat menuju Dermaga Sodong Nusakambangan," kata Nyoman.

Setelah berjalan sekitar 1,8 kilometer, lanjut Nyoman, kapal dihantam angin dan arus deras sehingga terbalik.

"Saat itu kapal sudah berjalan dan akan melakukan manuver sandar diduga terhantam ombak dan angin kencang, sehinggakap tenggelam," jelas Nyoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com