CILACAP, KOMPAS.com - Kapal Pengayoman IV yang tenggelam saat akan menuju Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dipastikan tidak kelebihan muatan.
"Tidak ada overload," kata Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi ketika ditanya kemungkinan overload karena mengangkut dua truk tronton bermuatan batu split, Jumat (17/9/2021).
Dia menjelaskan, kapal ferry tersebut berkapasitas hingga 134 ton.
"Sekitar 134 ton, (muatan yang dibawa) masih normal," jelas Leganek.
Baca juga: Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Nusakambangan, 5 Penumpang Selamat dan 2 Tewas
Terkait penyebab kecelakaan, Leganek, Leganek belum dapat memastikanya.
"Masih dalam lidik, kami fokus pencarian agar traffic pelabuhan normal," ujar Leganek.
Ia mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kapal tersebut tenggelam, termasuk prosedur keselamatan pelayaran.
"Saya belum periksa lagi, soalnya orang yang selamat masih di rumah sakit. Kalau pelampungnya sih ada (di kapal)," kata Leganek.
Diberitakan sebelumnya, Kapal Pengayoman IV yang digunakan untuk penyeberangan ke Pulau Nusakambangan tenggelam di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Kapal Pengayoman IV Angkut 2 Truk Tronton Pembawa Batu Split, Sebelum Tenggelam Terlihat Miring
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, kapal tersebut diketahui mengangkut dua truk tronton membawa muatan batu split.
Nyoman mengungkapkan, saat akan berangkat dari Dermaga Wijayapura Cilacap sekitar pukul 08.45 WIB kapal terlihat miring.
"Kapal terlihat miring saat mengangkut dua truk tronton yang membawa batu split. Kapal tetap berangkat menuju Dermaga Sodong Nusakambangan," kata Nyoman.
Setelah berjalan sekitar 1,8 kilometer, lanjut Nyoman, kapal dihantam angin dan arus deras sehingga terbalik.
"Saat itu kapal sudah berjalan dan akan melakukan manuver sandar diduga terhantam ombak dan angin kencang, sehinggakap tenggelam," jelas Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.