Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Mahasiswa Universitas Jember yang Berusia 16 Tahun: Selalu Siap Belajar Hal Baru dengan Cepat

Kompas.com - 17/09/2021, 14:15 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Universitas Jember menerima 7.644 mahasiswa baru pada tahun akademik 2021/2022. Dari ribuan mahasiswa tersebut, terdapat lima mahasiswa yang masih berusia 16 tahun.

Mereka adalah Paramitha Kartika Dewi dari Program Studi Pendidikan Biologi dan Putri Mulya Anggraini dari Program Studi Pendidikan Geografi. Keduanya berasal ari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Lalu, M Abdul Karim Al Hakim dan Regina Callista Nailah Puspamaya dari Fakultas Kedokteran, serta Agung Fadlullah Ahmad dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Paramitha Kartika Dewi menjelaskan, ia lulus dari MTsN 2 Jember dan MAN 2 Probolinggo. Paramitha hanya butuh waktu dua tahun menyelesaikan studi di MTsN karena ikut kelas akselerasi.

Saat duduk di MAN 2 Probolinggo, ia juga menempuh pendidikan selama dua tahun karena kembali masuk kelas akselerasi.

Tak heran, di usia yang baru 16 tahun enam bulan ini, Paramitha sudah menjadi mahasiswa.

Baca juga: Universitas Jember Tetap Terapkan Kuliah Daring, Ini Alasannya...

“Masuk ke kelas akselerasi membuat saya harus selalu siap belajar sesuatu yang baru dalam waktu cepat,” kata Paramitha dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Meski masih muda, ia tak canggung bergaul dengan kawan-kawan sekolah yang umumnya lebih tua.

“Saya menjalaninya dengan apa adanya, tidak ada kesulitan bergaul dengan kawan yang lebih tua,” tambah dia.

Selain dia, M Abdul Karim Al Hakim juga mahasiswa baru di Universitas Jember yang usianya baru memasuki 16 tahun empat bulan 12 hari. Pria yang akrab disapa Hakim itu menyelesaikan SMP dan SMA secara normal.

Hanya saja, Hakim menempuh sekolah dasar selama lima tahun. Hakim juga masuk ke SD Cendekia Taka Bulungan pada usia lima tahun.

Pada 2015, jumlah siswa kelas VI SD Cendekia Taka Bulungan kekurangan peserta ujian nasional. Saat itu, Hakim masih berada di kelas lima.

 

Guru di sekolah pun meminta Hakim mengikuti tes kelayakan mengikuti ujian nasional.

“Ternyata dinyatakan bisa ikut Ujian Nasional. Alhamdulillah lulus Ujian Nasional dan lanjut ke SMP walau usia masih 10 tahun,” terang dia.

Hakim memilih kuliah di Fakultas Kedokteran karena terinspirasi dari kakaknya, Sayyidah Auliany Aminy yang juga berkuliah di FK Universitas Jember.

“Awalnya saya ingin masuk ke Fakultas Teknik, tapi saya rasa jika masuk ke Fakultas Kedokteran maka kuliahnya bisa lebih mudah karena saya bisa bertanya dan belajar dari kakak saya,” jelas dia.

Baca juga: Status Plt 13 Kepala Dinas Pemkab Jember Diperpanjang, Ini Alasannya

Selain bakal fokus menjalani kuliah di FK Universitas Jember, Hakim berniat ingin menambah wawasan keilmuan di bidang kedokteran. Ia akan aktif di berbagai kegiatan penelitian kampus.

Menurut dia, aktif dalam kegiatan penelitian menjadi modal pendukung saat mengikuti berbagai lomba karya tulis ilmiah. Hal ini memang sudah ditekuni Hakim saat duduk di bangku MAN 2 Kota Malang.

“Sebab dulu saat sekolah pernah ikutan beberapa kali lomba, olimpiade dan kegiatan yang sejenis tapi belum pernah dapat juara,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com