PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 300.000 dosis vaksin menumpuk di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Kondisi itu membuat angka realisasi vaksin di Sumbar masih rendah sehingga butuh percepatan untuk meningkatkannya.
Baca juga: Vaksinasi Door to Door di Sumbar, Warga Sedang Kerja di Ladang Antusias Divaksin
"Betul, ada 300.000 dosis yang ada di kabupaten dan kota (menumpuk). Kalau dibagi 19 kabupaten dan kota paling 15.000 yang ada di kabupaten dan kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Jokowi Soroti Vaksinasi di Sumbar Rendah, Pemprov Akui Salah Strategi
Arry mengatakan, akibat penumpukan itu, ada vaksin yang sudah kedaluwarsa sehingga tidak dapat digunakan.
"Memang ada yang kedaluwarsa, tapi tidak banyak. Itu sedang kita hitung," ucap Arry.
Arry menyebut, kabupaten dan kota harusnya lebih agresif lagi sehingga vaksin ini bisa disuntikkan kepada masyarakat.
"Kalau kurang kita bisa minta lagi. Jangan biarkan menumpuk," kata Arry.
Percepatan vaksinasi
Arry mengatakan, Pemprov Sumbar melakukan akselerasi percepatan vaksinasi dengan melibatkan berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta.