5. Pengumpulan CCTV di sepanjang jalan
Pengungkapan kasus ini tidak lepas dari penggunaan CCTV yang ada di sepanjang jalan di Kota Medan. Melalui CCTV itu, pihaknya bisa mengikuti dari mana keberangkatan, tujuan, rute jalan yang digunakan dan titik akhir para pelaku melarikan diri.
Sebelum beraksi, para tersangka berangkat dari rumah tersangka D menggunakan dua sepeda motor. Para pelaku dibagi senjata api oleh Hendri. Senjata laras pendek jenis pistol. Senjata api jenis revolver tidak digunakan. Hendri menggunakan senjata laras panjang.
"Ini gambarnya dari rumah D kemudian di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap kemudian menuju Pasar Simpang Limun. Di parkiran sepeda motor para pelaku parkirkan sepeda motornya, di depan Bejo dan Hendri. Di belakang FA dan PS," ujar Panca sambil menunjuk pada rekaman CCTV.
Keempat pelaku berjalan menuju toko emas sebagaimana yang diobservasi sehari sebelumnya. Hndri membawa senjata laras panjang dan PS memegang senjata pistol rakitan. Terlihat dari rekaman CCTV di toko sebelah toko emas, keempat pelaku berjalan.
"Ini menjadi pelajaran kepada seluruh pemilik toko emas, tadi saya sudah bicara sama Pak Wali Kota, harus diingatkan karena tanggung jawab keamanan bukan hanya pada pemerintah bukan hanya polisi TNI tetapi kepada masing-masing individu," kata Panca.
6. Pelarian di tempat mancing Hendri
Selanjutnya, para pelaku melarikan diri dengan berboncengan menuju arah Balai Desa di Jalan Batang Kuis.
"Kenapa lari ke sana, ternyata itu adalah lokasi Hendri biasa mancing. Tanah kosong dan mereka mengarah ke sana okasi itu lah mereka ganti melepas bajunya kemudian menyerahkan hasil kejahatan itu kepada Hendri," kata Panca.
Setelah itu, mereka berempat pisah. FA, PS dan PR berboncengan dengan sepeda motornya keluar dari tanah kosong tersebut. Ketiganya terekam di CCTV.
Dari hasil rekaman CCTV tersebut pihaknya mengetahui identitas para pelaku hingga akhirnya melakukan penangkapan terhadap mereka semua.