Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rachel, Siswa SLB yang Menang Kompetisi Kecantikan Internasional, Kalahkan Peserta Luar Negeri

Kompas.com - 17/09/2021, 11:13 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Dari kejauhan Anisha Rahmini melihat Rachel Ramadhini (18), murid dampingannya di SLB Prof Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan Jambi, sedang mengikuti lomba di salah satu hotel besar di Bandung.

Dinginnya AC hotel mengiringi doa-doa Anisha selaku guru pendamping dan Ratumas Susi Fauziah selaku ibu Rachel hingga selesai ketika perlombaan selesai 8 September lalu.

Baca juga: Kisah Zahira Nurdinata, Karateka Cilik Cianjur, Singkirkan Ratusan Kontestan hingga Raih Juara 3 Festival Karate ASEAN

Rachel semakin terharu ketika nama-nama pemenang diumumkan. Awalnya Rachel tidak mengetahui karena tidak dapat mendengar pengumuman. Namun Anisha memberitahu dan mereka tertawa bahagia.

“Tapi dapat juara berapa pun, Rachel tidak pernah mempermasalahkan, dia merasa yang penting sudah berusaha maksimal,” katanya saat dihubungi Kompas.com via telepon.

Baca juga: Kisah Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Capai Rp 150 Juta per Bulan (1)

Banyak peserta dari luar negeri, bukan peserta berkebutuhan khusus

Yang membuat Anisha lebih terharu, perlombaan yang dimenangkan Rachel diikuti siswa-siswa dari luar negeri dan tidak masuk dalam kategori Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.

Ada kesetaraan yang diperjuangkan dalam perlombaan ini.

Rachel memenangkan kategori Best of The Synopsis dalam Kompetisi Tata Rias Internasional Cidesco Make Up and Body Art Competition 2021 pada Rabu 8 September 2021.

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) memfasilitasi para peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) untuk mengikuti ajang internasional tersebut secara semi daring di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Keterbatasan Tak Halangi Para Siswa SLB Ini Hasilkan Ratusan Lembar Kain Batik

Kelima penghargaan yang mengharumkan nama Indonesia tersebut adalah 2nd Runner Up, Best of Unique Design, Best of The Synipsis, Best of Country from Indonesia, dan the Most Popular Vote.

Mereka mendapatkan penghargaan dalam Cidesco Make Up and Body Art Competition 2021. Rachel salah satunya.

Baca juga: Kiprah Ani, Seorang Ibu yang Sukses Jadi Fotografer Produk UMKM

Cerita Rachel, alami banyak halangan saat perlombaan

Rachel mengalami banyak halangan menjelang ke perlombaan. Dia sempat sakit dan tersendat-sendat dalamprosesnya. Setelah dia sembuh malah pendampingnya yang sakit.

Soal tema Rachel mengatakan temanya berubah-ubah.

“Pas latihan juga tema nggak satu aja,sudah mahir eh besok ganti lagi. Pokoknya sempat beberapa kali ganti tema. Sampai pas mau dekat jadwal berangkat baru menetapkan tema raflesia itu,” katanya.

Latihannya pun tidak sampai dua minggu. “Tapi ya udah, pokoknya sama ibu guru yang penting sudah usaha latihanmaksimal, masalah hasil ikhlas saja,” katanya.

Karena pandemi keberangkatan mereka pun harus melewati beberapa protokol kesehatan seperti Swab PCR dan lain sebagainya. Namun dia bersyuur bisa melewatinya dan sampai di Bandung.

“Sampai sana aku seneng banget ketemu lagi sama teman-teman tuli yang pernah lomba bareng aku waktu LKSN tahun2019,” katanya.

Rezeki sudah diatur Tuhan

Rachel ingat mereka sampai Bandung itu malam lalu langsung makan malam, dia ngobrol-ngobrol dengan temannya di hotel lalu istirahat.

“Besoknya gladi resik selama 7 jam,” katanya.

Pagi tanggal 7 September Rachel mengikuti briefing dan persiapan untuk lomba sampai siang. Sampai pada akhirnya lomba pada tanggal 8 September dari jam 10 sampai 15.00 WIB.

Rachel bersyukur bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu yaitu 5 jam. Setelah itu langsung penilaian sekitar 30 menit dan langsung pengumuman.

Rachel terkejut dan tak menyangka bisa dapat penghargaan.

“Karena banyak di luar (negeri) sana lebih bagus banget. Tapi ternyata rezeki sudah diatur Tuhan,” kata Rachel.

 

Cita-cita Rachel: ingin memperjuangkan nasib Kawan Tuli

Perjuangan Rachel tentu bukannya tak berujung. Ia ingin membuktikan diri bahwa dirinya yang tunarungu juga bisa sukses sekaligus dapat membantu kawan-kawan disabilitas lainnya, membuktikan bahwa mereka juga bisa berprestasi.

Dia ingin masyarakat dan pemerintah memberikan peluang, kesempatan. “Dan support untuk kami kaum disabilitas. Agar dapat diasah untuk bisa berkarya lebih maksimal,” katanya.

Gadis 18 tahun ini tidak menyadari mengapa dirinya berkecimpung di bidang kecantikan ini. “Semua berjalan dengan sendirinya. Dari kecil Rachel sudah sering ikut-ikut lomba fashion show dan lomba kecantikan,” katanya.

Rachel banyak mendapatkan juara dan piala untuk dipersembahkan pada sekolahnya. “Semuanya mengalir aja apa adanya sampai sekarang ini,” katanya.

Rachel juga mengatakan bahwa dirinya untuk saat ini merasa hanya itu bidang yang dikuasainya. “Karena Rachel tidak bisa menjahit atau olahraga apa pun. Cuma ini yang Rachel bisa,” katanya.

Kini Rachel masih fokus pada kegiatan Pusbisindo (Pusat Bahasa Isyarat Indonesia) dan Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com