Cerita Rachel, alami banyak halangan saat perlombaan
Rachel mengalami banyak halangan menjelang ke perlombaan. Dia sempat sakit dan tersendat-sendat dalamprosesnya. Setelah dia sembuh malah pendampingnya yang sakit.
Soal tema Rachel mengatakan temanya berubah-ubah.
“Pas latihan juga tema nggak satu aja,sudah mahir eh besok ganti lagi. Pokoknya sempat beberapa kali ganti tema. Sampai pas mau dekat jadwal berangkat baru menetapkan tema raflesia itu,” katanya.
Latihannya pun tidak sampai dua minggu. “Tapi ya udah, pokoknya sama ibu guru yang penting sudah usaha latihanmaksimal, masalah hasil ikhlas saja,” katanya.
Karena pandemi keberangkatan mereka pun harus melewati beberapa protokol kesehatan seperti Swab PCR dan lain sebagainya. Namun dia bersyuur bisa melewatinya dan sampai di Bandung.
“Sampai sana aku seneng banget ketemu lagi sama teman-teman tuli yang pernah lomba bareng aku waktu LKSN tahun2019,” katanya.
Rezeki sudah diatur Tuhan
Rachel ingat mereka sampai Bandung itu malam lalu langsung makan malam, dia ngobrol-ngobrol dengan temannya di hotel lalu istirahat.
“Besoknya gladi resik selama 7 jam,” katanya.
Pagi tanggal 7 September Rachel mengikuti briefing dan persiapan untuk lomba sampai siang. Sampai pada akhirnya lomba pada tanggal 8 September dari jam 10 sampai 15.00 WIB.
Rachel bersyukur bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu yaitu 5 jam. Setelah itu langsung penilaian sekitar 30 menit dan langsung pengumuman.
Rachel terkejut dan tak menyangka bisa dapat penghargaan.
“Karena banyak di luar (negeri) sana lebih bagus banget. Tapi ternyata rezeki sudah diatur Tuhan,” kata Rachel.