MANADO, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Utara sejak kemarin hingga hari ini, Jumat (17/9/2021), mengakibatkan rumah warga dan akses jalan tertutup longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Rivo Pudihang mengatakan, berdasarkan data laporan yang diterima BPBD, longsor terjadi di ruas jalan Tahuna-Petta, dan Tahuna-Manganitu.
"Akses jalan Tahuna-Petta masih tertutup, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, terdapat dua titik longsor berdekatan. Telah dikoordinasikan dengan Balai Jalan Provinsi dan sedang disiapkan penanganan," ujar Rivo kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Jumat pagi.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Adanya Gelombang Tinggi di Wilayah Utara Sulut
Longsor juga terjadi di kampung atau Desa Madese, Kelurahan Lesa, pada 02.30 Wita.
"Terkena satu rumah milik Keluarga Shabaeng-Luminda, jumlah anggota keluarga dua orang. Tidak terdapat korban jiwa, kerugian materi rumah rusak berat tertimbun longsor," ujarnya.
Cuaca buruk juga mengakibatkan banjir di Desa Laine, Kecamatan Mamganitu Selatan.
Juga terjadi genangan air di beberapa titik di Kecamatan Tahuna yang juga merupakan ibukota Sangihe.
"Juga ada kerusakan talud di pesisir pantai Kelurahan Santiago," sebut Rivo.
Baca juga: Kawio Barat, Gunung Api Bawah Laut Tertingi di Dunia yang Ada di Sangihe Sulut
Terkait kondisi cuaca sekarang ini, Rivo mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca akibat hujan lebat yang disertai dengan angin kencang dan petir.
"Jika hendak melakukan perjalanan darat saat berkendara atau melintas area perkebunan, pegunungan, dan tebing perlu berhati-hati dan waspada dari kemungkinan longsor dan pohon tumbang. Waspada dampak hujan lebat dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama yang dapat mengakibatkan banjir," imbaunya.