Berkaitan dengan PTM perdana ini, sejumlah pelajar terlihat betah berlama lama di lingkungan sekolah.
Mereka melepas kangen sesama teman dan saling bertukar cerita, melepas kebosanan selama sekitar 1,5 tahun belajar di rumah secara online.
Sherina, pelajar kelas 9 C SMPN I Nunukan, mengaku cukup senang dan gembira saat berkumpul bersama teman temannya di sekolah.
"Beda rasanya belajar lewat HP dengan daring. Suasananya baru, dan mendapat penjelasan langsung dari guru lebih mudah dipahami ketimbang lewat HP. fokusnya jauh beda juga," katanya.
Baca juga: Sekolah di Dua Kecamatan di Nunukan Belum Boleh Gelar PTM Terbatas
Pelajar lain, Gendis Cantika juga mengaku cukup antusias di hari pertama PTM. Ia sudah bersiap di pagi buta demi berangkat sekolah.
Hal pertama yang dilakukan adalah temu kangen dengan guru dan saling menyapa teman teman yang jarang dijumpainya.
"Lebih semangat pastinya untuk sekolah. Bayaran Wifi (internet) naik, orangtua juga mengeluh terus. jadi mending PTM karena interaksinya langsung, kita juga bisa langsung tanya jawab sepuasnya. Inilah sekolah aslinya," kata dia.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Nunukan Widodo menjelaskan, dimulainya PTM untuk Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan diputuskan setelah melakukan rapat tekhnis berbagai sector.
Untuk memastikan PTM berjalan lancar, Dinas Pendidikan terus memantau dan akan sering mengevaluasi agar tidak kecolongan karena pandemi Covid-19 masih cukup mengkhawatirkan khususnya di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan.
"Sebelumnya belum dibolehkan membuka PTM untuk Nunukan dan Nunukan Selatan. Makanya untuk sementara ini masih pelajar yang sudah vaksin yang boleh PTM. Kita terus lakukan pemantauan, dan memastikan protokol kesehatan diberlakukan sesuai aturan," katanya.
Dari berbagai pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, Dinas Pendidikan Nunukan belum mendapati laporan adanya masalah kesehatan ataupun kendala yang terjadi.
"Alhamdulillah saat ini 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan sudah mulai PTM. Kita berharap semua berlangsung kondusif, tidak ada sebaran wabah dan pembelajaran bisa kembali normal," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.