Doni menyebut pelaku tidak merencanakan perbuatannya, semua berjalan spontan.
Pada Kamis (9/9/2021), pelaku melihat dua jeriken hand sanitizer di tempat kerjanya, tempat pengupasan kepiting.
Saat diminta rekannya beli alkohol, pelaku langsung mengambil cairan pembersih itu dan memberikan ke rekannya dengan mengakali cairan itu ciu.
"Pelaku ini sering dimintai duit para korban beli alkohol murni campur minuman berenergi. Anak-anak ini sering mabuk," terang dia.
Baca juga: Seorang Ayah Diduga Racuni 2 Anaknya dan Mencoba Bunuh Diri
Dijelaskan Doni, kumpulan remaja ini sebagian merupakan anak jalanan, sebagian lain mengaku hanya ikut-ikutan kumpul.
Mereka sering meminta uang pelaku beli alkohol murni dengan ancaman jika tak diberi uang, mereka akan menjauhi pelaku.
"Menurut keterangan saksi yang hidup, pelaku ini tidak pelit. Karena kumpulan mereka hanya dia (pelaku) yang kerja jadi sering dimanfaatin gitu. Lama-lama dia jengkel," terangnya.
Ketika diminta, pelaku teringat dua jeriken hand sanitizer ditempat kerjanya. Dia mengambil lalu memberikan ke rekannya hingga lima rekannya tewas.
Baca juga: Hasil Otopsi Jenazah Wabup Sangihe, Polisi: Tidak Ditemukan Adanya Racun
Kepala Kepolisian Resor Berau AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan, pelaku sudah mengakui perbuatannya.
Hanya saja, polisi belum menemukan unsur pembunuhan berencana.
“Karena niat awalnya hanya ingin membuat sakit perut, serta pada saat kejadian pelaku juga sempat meminum juga,” kata Anggoro melalui keterangan tertulis saat menggelar keterangan pers di Berau, Senin (14/9/2021).
Pelaku disangkakan Pasal 204 Ayat (2) KUHP karena menghilangkan nyawa orang dengan ancaman pidana minimal 20 tahun.
Namun, mengingat pelaku baru berusia 15 tahun, pihaknya akan mempertimbangkan proses hukum bagi anak di bawah umur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.