Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTNA Klaten Minta Pemerintah Awasi Harga Jagung di Pasaran Agar Tak Dipermainkan Kartel

Kompas.com - 16/09/2021, 22:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten meminta pemerintah untuk melakukan pengawasan terkait harga jagung di pasaran.

Hal tersebut agar harga jagung di pasaran tidak dipermainkan pedagang besar atau kartel.

"Memang saat ini pemerintah lepas tangan. Seharusnya pemerintah mengawasi mekanisme pasar. Itu dikawal tidak membiarkan saja. Akhirnya, yang besar semakin besar. Kalau bisa pemerintah itu mengawasi," kata Sekretaris KTNA Klaten Atok Susanto dihubungi Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Presiden Minta Harga Jagung untuk Peternak Rp 4.500 Per Kilogram, Ini Tanggapan HKTI Jember

Dengan pengawasan, kata dia, diharapkan harga jagung di pasar tidak dikuasai kartel. Jika sudah dikuasai kartel akan membuat harga jagung semakin mahal.

Peternak kecil akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Berbeda dengan peternak besar yang mudah mendatangkan jagung dalam jumlah banyak dengan harga murah.

"Kalau permainannya seperti itu peternak kecil bisa punah. Nanti yang menguasai hanya orang-orang tertentu. Kartel-kertel besar," ungkap Atok.

Menurut dia harga jagung sebenarnya di tingkat petani tidak ada masalah. Petani masih cukup untung dengan nilai harga jual jagung.

"Ini kayaknya harga baik bagi petani. Ini agak lumayan lama Rp 4.500 per kilogram itu. Memang dihitung analisa usaha misalnya menanam jagung per hektarnya harus keluar sekian ton itu diharga segitu itu petani tidak rugi," ungkapnya.

Atok mengatakan agar tidak terjadi permainan harga jagung di pasar harus ada pengawasan mulai dari hulu sampai hilirnya.

"Hulu sampai hilir harus diawasi. Misalnya penguasa peternak kartel itu produksinya jangan terlalu besar. Nanti kalau over produksi karena dia bisa mengakses pakan murah, kalau dia produksi besar-besaran otomatis membunuh petani peternak kecil. Begitu petani kecil itu mati itu mau bangun kan susah," kata dia.

"Diharapkan pemerintah nanti juga membantulah kepada peternak-peternak kecil supaya harga pakan tidak mahal. Nisalnya bisa disubsidi bagi petani kecil. Produksi jagung kita cukup. Tapi kalau diserap sama kartel petani tidak kebagian. Akhirnya yang kecil-kecil itu bisanya beli jagung harganya tinggi," tambah Atok.

Baca juga: Jeritan Peternak Ayam di Kendal: Ibaratnya Ayam Sekarang Makannya BPKB dan Sertifikat

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo meminta persoalan harga jagung tiga daerah segera diselesaikan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti pertemuan dengan presiden, asosiasi peternak dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Istana Negara, Rabu (15/9/2021).

"Bapak Presiden memberi petunjuk, agar Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dalam pekan ini juga kebutuhan jagung di tiga tempat yang bersoal, yakni Klaten, Blitar dan Lampung bisa tertangani drngan harga yang sangat normatif," kata Syahrul.

"Dan kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra. Karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan," lanjutnya.

Menurut Syahrul, presiden ingin persoalan pakan ternak ini bisa cepat terselesaikan.

Sebab hal ini juga termasuk mendengarkan aspirasi peternak dari Blitar, Suroto yang sebelumnya membentangkan spanduk saat Jokowi melakukan kunjungan kerja.

Suroto ketika itu membentangkan poster bertulisan "Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar" ketika Presiden Jokowi melintas perlahan di Jalan Moh Hatta, Blitar.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta agar harga jagung sebagai pakan ternak harus sebesar Rp 4.500 per kilogram.

"Karena harga jagung ini di atas rata-rata, harganya lebih di atas rata-rata, kita akan memperkenalkan dengan CHSP. Supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada Kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp 4.500,-" ujar Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com