MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar Kompol Djamal Fathurrahman mengatakan, motif pelaku pembobolan Balai Kota Makassar karena terdesak biaya pernikahan.
“Pelaku modusnya sebagai modal nikah. Caranya bertindak ini diwaktu libur dan saat keadaan sepi. Mereka memantau situasi dulu. AM ini akan menikah, rekannya ini membantu,” ungkap Djamal kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Baca juga: 2 Pembobol Balai Kota Makassar Ditangkap, Pelaku merupakan Pegawai Kontrak
Djamal membeberkan, jika kedua pelaku ini beraksi sudah sejak lama sejak bulan Maret hingga September.
“Keduanya ini pegawai kontrak, AM bekerja sudah 2 tahun dan RM sudah 9 tahun bekerja di kantor Balai Kota Makassar,” tuturnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 dan ayat 2 dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga serta Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Makassar, Sulawesi Selatan, dibobol maling.
Pencurian di dua kantor yang terletak dalam Kompleks Balai Kota Makassar diduga sudah berlangsung lama, tapi baru diketahui pada Senin (13/9/2021).
Baca juga: Balai Kota Makassar Dibobol Maling, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Husni Mubarak mengatakan, barang yang hilang berupa laptop hingga piala.
"Kalau kami di Dispora satu unit laptop, satu unit printer, beberapa rim kertas, dan satu unit piala," kata Husni saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).
Polisi akhirnya menangkap pelaku yang masing-masing berinsial AM dan RM.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Djamal Fathurrahman mengatakan, kedua tersangka merupakan pegawai kontrak di Sekretariat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
“AM merupakan pegawai kontrak lembaga pemantau independen pengadaan barang dan jasa, sedangkan RM pegawai kontrak di bagian hukum pemkot,” kata Djamal.
Djamal menjelaskan, penyelidikan sempat mengalami kendala karena minimnya saksi dan kamera CCTV di balai kota tidak berfungsi.
“Dari penangkapan dua orang terduga pelaku tersebut ditemukan dua printer, laptop, dan sejumlah barang bukti lainnya. Kita masih mencari barang bukti lain yang diduga telah dijual oleh pelaku. Kita akan terus selidiki untuk mencari tahu barang bukti lainnya,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.