Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Mulai Dikerjakan, Proyek "Malioboro" di Kota Tegal Dihentikan Paksa PKL dan Mahasiswa

Kompas.com - 16/09/2021, 20:49 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Jawa Tengah menjadi kawasan City Walk seperti di Malioboro Yogyakarta menuai penolakan dari pedagang kaki lima (PKL) dan mahasiswa.

Di hari pertama pelaksanaan pekerjaan fisik, Kamis (16/9/2021), puluhan PKL bersama mahasiswa harus menghentikan paksa pekerja kontraktor yang mulai membongkar trotoar.

Sekretaris Paguyuban Pedagang Lesehan dan Kaki Lima Jalan Ahmad Yani (Paleska Jaya) Theocracy mengatakan, pedagang menolak karena proyek tersebut tanpa didahului sosialisasi dan uji kelayakan.

Baca juga: 243 Warga di Kota Tegal Pilih Tak Dapat Bansos Beras ketimbang Divaksin

Meski ditolak bahkan oleh DPRD diminta agar ditunda, namun Pemerintah Kota Tegal (Pemkot) tetap melaksanakan proyek tersebut sehingga terkesan dipaksakan.

"Kami dengan tegas menolak pembangunan revitalisasi itu. Karena akan berdampak ke semua pedagang di Jalan Ahmad Yani. Termasuk belum ada kejelasan relokasi," kata Theo.

Hal yang juga memberatkan adalah nantinya ketika proyek "Malioboro" rampung, kata Theo, semua PKL harus menggunakan food truck agar bisa berjualan kembali di lokasi itu.

Presiden Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal Tomi Azis mengatakan, Pemkot telah melakukan maladministrasi salah satunya terkait surat pemberitahuan yang diberikan kepada pedagang justru saat pekerjaan fisik sudah dimulai.

"Surat tertanggal 13 September namun baru hari ini tanggal 16 September diberikan ke pedagang. Dari situ saja sudah kelihatan ada mal administrasi. Termasuk papan pekerjaan proyek juga belum ada. Nah itu benar benar bukti bahwa proyek ini harus dikaji lebih lanjut," kata Tomi.

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tegal, Andi Arfian mengatakan, seharusnya Pemkot melakukan kajian matang sebelum merealisasikan proyek tersebut.

Termasuk bagaimana dampak ekonomi PKL dan warga sekitar di lokasi yang selama ini menjadi poros perekonomian kota.

"Jika maksud pembangunan ini untuk pemerataan ekonomi atau peningkatan ekonomi daerah, seharusnya cari lokasi lain yang belum semaju di Jalan Ahmad Yani. Karena di sini sudah menjadi pusat ekonomi di Kota Tegal," kata Andi.

Andi menyebut Pemkot tidak melalui uji kelayakan dan uji publik.

"Ketika belum ada kejelasan, kenapa sudah ada kegiatan fisik. Apalagi belum ada uji kelayakan, uji publik, bahkan sosialisasi ke pedagang," kata Andi.

Andi pun mencontohkan adanya proyek revitalisasi di kawasan stasiun kereta api hingga Alun-alun Kota Tegal. Di lokasi proyek tahun 2020, puluhan nasib PKL terkatung-katung hingga sekarang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com