Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37 Daerah di Jatim Beralih ke Zona Kuning, Khofifah: Positivity Rate Terendah Selama Pandemi

Kompas.com - 16/09/2021, 19:03 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com  -  Sebanyak 37 kabupaten/kota di Jawa Timur saat ini berada zona kuning atau risiko penyebaran Covid-19 rendah.

Hal tersebut didasarkan pada data Satgas Covid-19 nasional per 15 September 2021.

Dengan demikian, daerah dengan zona kuning di Jatim saat ini sudah mencapai 97,37 persen

"Kondisi ini jauh lebih meningkat dibandingkan data per 31 Agustus 2021, yaitu dari 18 kabupaten/kota menjadi 37 kabupaten/kota berubah pada zona kuning, yang sebelumnya masih sebagian daerah zona oranye," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Sempat di Level 1, Enam Daerah di Jatim Naik Lagi ke PPKM Level 2 dan 3

Khofifah menyebutkan, sesuai status zonasi peta risiko Covid-19 yang dapat diakses di https://covid19.go.id/peta-risiko, masih ada satu daerah yang masih berada di zona oranye.

Daerah dengan risiko sedang penyebaran Covid-19 tersebut adalah Kota Blitar.

Positivity rate terendah

Khofifah juga menyebutkan, positivity rate di Jatim kali ini termasuk yang terendah.

"Tak hanya itu, positivity rate Jatim mencapai 1,85 persen. Di mana positivity rate tersebut merupakan rekor terendah selama pandemi berlangsung," sebut dia.

Atas capaian tersebut, Gubernur Khofifah merasa bersyukur.

Dia juga berterima kasih atas kerja keras dari seluruh pihak, baik Forkopimda, Pemkab/Pemkot, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, tokoh agama, serta seluruh masyarakat Jatim yang telah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, Ini adalah rekor terendah selama pandemi bahkan jauh di bawah ketentuan yang diberlakukan WHO yaitu <5 persen Positivity Rate, ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis  (16/9/2021).

Baca juga: Ada 6 Kabupaten Terapkan PPKM Level 1 di Jatim, Ini Pesan Gubernur Khofifah

 

Ilustrasi pandemi corona (Covid-19)SHUTTERSTOCK Ilustrasi pandemi corona (Covid-19)
Menurut Khofifah, mengetahui posisi zonasi sebuah daerah menjadi sesuatu hal yang penting saat ini.

Karena perkembangan zonasi peta risiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan.

Pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya, telah mempengaruhi aktivitas masyarakat di hampir seluruh sektor.

Utamanya, lantaran dilaksanakannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.

"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan level serta  zonasi peta risiko sebuah daerah, selain posisi levelnya," jelas Khofifah.

Baca juga: Daftar Isbat Nikah hingga Kasus Cerai di Surabaya Kini Bisa Diurus di 3 Aplikasi Ini

Tak hanya zona kuning yang bertambah, berbagai unsur dalam penanganan Covid-19 juga diklaim mengalami perbaikan.

Sebagai contoh, jumlah tes PCR di Jatim sudah sesuai standar WHO (40.479 tes/minggu).

Berdasarkan data.covid19.go.id per 14 September 2021, seminggu terakhir berada di angka 147.912 tes/minggu. Sehingga positivity rate Jatim berada di angka 1,85 persen.

Terkait bed occupancy rate (BOR) juga mengalami penurunan.

Dari data tanggal 3 Juli 2021 ke 14 September 2021, BOR ICU RS turun dari 78 persen menjadi 18 persen atau mengalami penurunan sebanyak 60 persen.

BOR Isolasi RS turun dari 81 persen ke 13 persen atau terjadi penurunan sebanyak 68 persen.

Begitu juga dengan BOR RS Darurat mengalami penurunan dari 69 persen menjadi 18 persen atau turun sebanyak 51 persen.

Baca juga: JIIPE Resmi Jadi KEK, Khofifah: Semoga Jadi Pengungkit Kekuatan Ekspor Jatim

"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini  sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen," tutur gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Meski demikian, Mantan Mensos RI itu terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

"Kembali saya mengajak kepada kita semua mari disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita masih harus kerja keras dan berjuang menghadapi pandemi ini. Mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menunju Jatim bangkit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com