Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lewat Kepiting Bakau, Pembudidaya di Konawe Raih Cuan hingga Rp 352 Juta

Kompas.com - 16/09/2021, 17:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Selain kelompok Zainuddin, keuntungan dari budi daya kepiting bakau pun terbukti nyata pada kelompok binaan Chandra lainnya.

Salah satunya Ketua Kelompok Mappasiddi Sangkala. Kelompok ini hanya mengeluarkan modal usaha Rp 1 juta.

Baca juga: 4 Spesies Kepiting Baru, dari Berbulu Banyak hingga Seperti Perhiasan

Selang tiga bulan, Mappasiddi Sangkala berhasil meraup pendapatan senilai Rp 8 juta setelah memulai usaha budi daya kepiting bakau padat tebar tinggi.

"Awalnya saya membudidayakan bandeng dan windu, tapi ukuran bandengnya tidak besar jadi harganya miring dan windunya banyak yang mati. Ya sudah, saya mulai budidaya kepiting bakau dengan modal terbatas, ternyata sangat untung,” tutur Sangkala girang.

Dalam kesempatan itu, ia turut berterima kasih atas bimbingan Chandra yang telah membantu kelompoknya meloloskan akses modal sebesar Rp 150 juta melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

Sementara itu, Bupati Konut, Ruksamin juga memberikan apresiasi terhadap kerja keras penyuluh perikanan terkait.

Baca juga: Tekan Biaya Produksi Budi Daya Ikan dengan Maggot, Penyuluh Perikanan Ini Dianugerahi Satyalancana

"Perlu sangat diapresiasi bahwa di Kabupaten Konut, ada usaha yang dapat disebut sangat kuat dan melejit. Kami harap, Pak Chandra dan tim penyuluhan lainnya dapat bersama-sama membuat komoditas ini menjadi produksi perikanan unggulan di Kabupaten Konut," tuturnya bangga.

Guna mendukung usaha kepiting bakau di Desa Banggina, Ruksamin menunjuk Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertran) Kabupaten Konut untuk membantu mengembangkan dan memberikan dua kelompok bantuan alat kepiting bakau indoor.

Alat kepiting bakau indoor tersebut berupa alat panen, perlengkapan tambak, dan sebanyak 70 set kotak-kotak khusus untuk pemberian pakan kepiting bakau.

Target penyuluh perikanan Kementerian KP

Dalam kesempatan tersebut, Chandra mengatakan, pihaknya berupaya menjadikan Desa Banggina sebagai desa percontohan untuk usaha budidaya kepiting bakau.

"Proposal sedang kami siapkan dan akan kami ajukan di tahun depan. Semoga berjalan lancar," ujarnya tersenyum puas.

Chandra mengaku, adanya pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangatnya dalam melakukan pendampingan sekaligus menjadi jembatan antara kelompok dengan stakeholder.

Menurutnya, apabila jerih payah membawa kesuksesan usaha bagi daerah, maka ia akan terus melakukan berbagai upaya mewujudkannya.

Baca juga: Menkop UKM Dorong KSP Jadi Konsolidator dan Agregator bagi Usaha Kecil

“Ke depan, saya optimis bahwa dapat membawa Desa Banggina ke tingkat yang lebih baik lagi,” imbuh Chandra.

Seperti semangat Chandra, Penyuluh Perikanan Kementerian KP lainnya juga akan selalu mendukung kegiatan usaha bagi masyarakat di berbagai daerah.

Dukungan tersebut dilakukan melalui pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan berbasis kearifan lokal. Hal ini sesuai dengan peran penyuluh sebagai kepanjangan tangan dari Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM di lapangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com