Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Batasan Umur, Putra Sulung Mensos Risma Tak Lolos Seleksi Direksi PDAM Surabaya, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 16/09/2021, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anak sulung Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Benardi tak lolos selesi direksi PDAM Surabaya.

Hal tersebut diketahui setelah panitia selelsi mengumumkan nama-nama peserta yang lolos daftar seleksi.

Total ada sembilan calon yang tak lolos seleksi, salah satunya adalah Fuad Benardi.

Mereka yang tak lolos seleksi karena masa kerjanya kurang dari 15 tahun. Sedangkan Fuad sendiri disebut memenuhi syarat, namun ia terkendala dengan batasan umur.

Syarat untuk menjadi calon Direksi PDAM minimal berusia 35 tahun, sedangkan Fuad masih berusia 31 tahun.

Baca juga: Tak Lolos Seleksi Direksi PDAM Surabaya, Putra Sulung Mensos Risma: Saya Legowo

Mengaku legowo

Sementara itu Fuad Benardi mengaku legowo saat namanya tak lolos dalam seleksi anggota direksi PDAM Surabaya.

"Secara pribadi, saya legowo, karena itu memang aturan yang harus dipatuhi. Saya justru mengapresiasi tim seleksi," kata Fuad saat dikonfirmasi Rabu (15/9/2021) sore.

Ia mengaku ingin berpartisipasi untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mengembangkan perusahaan plat merah yang di bawah Pemkot Surabaya.

Untuk PDAM, Fuad mengatakan jika ia sudah memiliki konsep pengembangan dengan pendelatan digital.

Baca juga: Putra Sulung Risma Fuad Benardi Tak Lolos Seleksi Direksi PDAM Surabaya

"Konsep digital yang saya rancang akan memudahkan pelayanan masyarakat pelanggan PDAM," terangnya.

Dia juga berpesan kepada generasi muda agar lebih aktif berpartisipasi menduduki semua peluang jabatan publik.

"Jangan pernah putus asa, generasi muda harus tampil di mana pun," terangnya.

Wali Kota Surabaya: semua bisa mendaftar

Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Fuad Benardi menemui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Selasa (18/5/2021).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Fuad Benardi menemui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Selasa (18/5/2021).
Sementara itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, semua bisa mendaftar dan punya hak yang sama untuk mengikuti seleksi Direksi PDAM Surya Sembada, baik itu anak pejabat atau mantan pejabat.

Namun, Eri juga menegaskan, siapapun yang mendaftar itu juga harus memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan.

"Semua bisa mendaftar dan punya hak sama, apakah anak pejabat, atau mantan pejabat. Jadi, kalau mereka mendaftar jangan suudzon dan berburuk sangka. Saya meminta semua anak-anak muda potensial untuk mendaftar tanpa melihat batas umur minimal 35 tahun sesuai Perda dan Perwali," kata Eri, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: 10 Pimpinan Partai Politik di Surabaya Temui Eri Cahyadi, Apa yang Dibahas?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com