KOMPAS.com - Pesawat caravan milik maskapai Rimbun Air hilang kontak di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021) pagi.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT dan membawa 3 kru yakni Mirza sebagai pilot, Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi sebagai tekhnisi.
Mereka terakhir kali berkomunikasi dengan Airnav Sugapa pada pukul 07.30 WIT.
Setelah melalui proses pencarian dengan menggunakan helikopter milik TNI AU, posisi pesawat yang membawa bahan bangunan itu ditemukan di dalam hutan, dengan ketinggian 2.400 mdpl.
Baca juga: Kotak Hitam Pesawat Rimbun Air Ditemukan Setelah Jenazah Kru Dievakuasi
Saat ditemukan pesawat dalam kondisi hancur terbakar. Dan berikut 5 fakta proses evakuasi 3 janazah kru pesawat Rimba Air:
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan mengatakan jumlah tim evakuasi yang dilibatkan cukup besar yakni sekitar 100 personel gabungan, termasuk 34 masyarakat setempat.
Menurutnya proses evakusi berjalan lancar meski kondisi geografis di lokasi kecelakaan berupa hutan terjal dan berada di ketinggian 2.400 mdpl
Komandan Batalion (Danyon) 501/BY Letkol Inf Arfa Yudha menyatakan, evakuasi jenazah kru pesawat Rimbun Air yang jatuh dalam penerbangan Nabire-Sugapa di Papua, terkendala cuaca buruk.
Selama evakusai, tim berhadapan dengan kondisi hujan dan kabut.
Rencananya ketiga jenazah akan dievakuasi pada Kamis (16/9/2021) pagi ke Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Namun tim berhasil membawa jenazah ke Sugapa jelang tengah malam yakni sekitar oukul 23.50 WIT.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Rimbun Air PK-OTW, Ditemukan Hancur di Bukit, Seluruh Kru Meninggal